4 September Diperingati sebagai Hari Kesehatan Seksual Sedunia, Ini Sejarah Singkatnya

WJtoday, Jakarta - Pada tanggal 4 September setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Kesehatan Seksual Sedunia atau World Sexual Health Day (WSHD).

Peringatan Hari Kesehatan Seksual Sedunia ini pertama kali diluncurkan oleh Asosiasi Kesehatan Seksual Sedunia (WAS) pada tahun 2010, untuk menyatukan komunitas global guna mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan seksual.

Melalui peringatan ini, WAS mengajak khalayak umum untuk lebih terbuka lagi dalam pembicaraan soal pentingnya seksual, dimana hal tersebut juga dalam upaya untuk mempromosikan kesadaran sosial mengenai kesehatan seksual.

Hari Kesehatan Seksual Sedunia ini pun memiliki tema di setiap tahunnya, pada 2022 kali ini WAS resmi meluncurkan tema Let’s Talk Pleasure.

Let’s Talk Pleasure diambil untuk tema Hari Kesehatan Seksual Sedunia tahun 2022, karena dilatarbelakangi kepercayaan bahwa kesenangan adalah bagian penting dari kesehatan dan hak seksual yang menjadi pusat kesehatan dan kesejahteraan secara umum.

Tema Let’s Talk Pleasure lahir dari semangat deklarasi mengenai kenikmatan seksual yang diluncurkan WAS tahun 2021 lalu, dimana deklarasi tersebut turut menyoroti pentingnya menyertakan kesenangan dalam mempromosikan kesehatan seksual, pendidikan, dan layanan kesehatan seksual yang komprehensif, serta kebijakan seksual untuk memperkuat konsep kesenangan sebagai unsur penting dari seksualitas.

Dalam hal ini, makna kenikmatan seksual itu sendiri merupakan sesuatu yang kompleks dan beragam, dimana perasaan seputar kenikmatan seksual bersifat subjektif yang dibangun secara sosial dan dapat mencakup beragam aktivitas seksual.

Singkatnya, kenikmatan seksual adalah kepuasan dan kenikmatan fisik dan psikologis yang diperoleh dari pengalaman erotis secara bersama maupun sendiri, termasuk pikiran, fantasi, mimpi, emosi dan perasaan.

Tujuan dari peringatan Hari Kesehatan Seksual Sedunia bertema Let’s Talk Plasure tahun 2022 itu sendiri sejatinya untuk mempromosikan kesenangan dan kesejahteraan seksual, sesuai dengan prinsip-prinsip hak seksual sebagai salah satu dari hak asasi manusia.

Selain itu di sisi lain, tujuannya yakni mendorong agar kesenangan dan kesejahteraan seksual dapat merata, tanpa diskriminasi, kekerasan, maupun paksaan.***