8 Agustus Diperingati Hari Ulang Tahun ASEAN 2022, Berikut Tema dan Sejarah Singkatnya

8 Agustus Diperingati Hari Ulang Tahun ASEAN 2022, Berikut Tema dan Sejarah Singkatnya
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Pada tanggal 8 Agustus setiap tahunnya, diperingati sebagai hari ulang tahun Association of SouthEast Asian Nation (ASEAN). Pada tahun ini, Hari Ulang Tahun ASEAN mengangkat tema ‘ASEAN A.C.T.: Addressing Challenges Together‘.

Melansir dari laman resminya, ASEAN merupakan merupakan sebuah perhimpunan bangsa-bangsa yang terdiri dari 10 (sepuluh) negara berkembang yang berada di wilayah Asia Tenggara.

Lantas, bagaimana sejarah terbentuknya ASEAN?

Sejarah ASEAN

Terbentuknya ASEAN bermula pada tahun 1967, tepatnya pada tanggal 8 Agustus. Di mana pada saat itu, sebanyak lima orang Menteri Luar Negeri dari lima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand berkumpul di aula utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand.

Dalam agenda tersebut, lima orang yakni Adam Malik dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand. Kelima tokoh itu selanjutnya disebut sebagai Bapak Pendiri atau Founding Fathers.

Founding Fathers

Dalam kesempatan itu, para Founding Fathers tersebut menandatangani sebuah dokumen yang menjadi cikal bakal terbentuknya ASEAN, dokumen tersebut dikenal dengan sebutan Deklarasi ASEAN. Dalam deklarasi yang berisikan 5 artikel, berisi keputusan mendeklarasikan pembentukan Asosiasi untuk Kerjasama Regional di antara negara Asia Tenggara kemudian dikenal sebagai Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia atau ASEAN.

Adapun maksud dan tujuan dari deklarasi tersebut adalah tentang kerjasama di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknis, pendidikan dan bidang lainnya, dan dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum dan kepatuhan pada prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dalam deklarasi tersebut, juga ditetapkan bahwa Asosiasi akan terbuka untuk partisipasi semua Negara di kawasan Asia Tenggara yang tunduk pada maksud, prinsip, dan tujuan yang sama.

Dengan adanya keterbukaan itu, barulah sejumlah negara lainnya di Asia Tenggara turut bergabung dalam ASEAN.

Negara selain Founding Fathers yang pertama kali menyatakan bergabung adalah Brunei Darussalam pada 7 Januari 1984, disusul Vietnam pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997. Sedangkan Kamboja sendiri baru bergabung dengan ASEAN pada 30 April 1999.

Sama halnya dengan organisasi antar negara lainnya, organisasi antar negara di Asia Tenggara ini juga memiliki kepemimpinan yang digilir setiap tahun sekali antar tiap negara anggota. Adapun pada tahun 2022 ini, Indonesia akan menerima tongkat keketuaan ASEAN dari Kamboja.

Serba Serbi ASEAN 2022

<a href='https://www.westjavatoday.com/tag/asean'>ASEAN</a>

Keketuaan ASEAN pada tahun 2022 ini masih dipegang oleh Kamboja. Untuk merayakan keketuaan Kamboja, ASEAN mendeklarasikan tahun 2022 sebagai tahun pemuda ASEAN.
Pada tahun ini, Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, di bawah kerangka Komunitas Sosial Budaya se-ASEAN bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN bersama-sama menyelenggarakan 1st ASEAN Youth Dialogue.

Acara yang didukung oleh Pemerintah Republik Korea tersebut mengangkat tema ‘Pemuda di Era IR 4.0: Peluang dan Tantangan dalam Pemulihan Pascapandemi’. Acara tersebut telah berlangsung pada 25-26 Juli 2022 di Sim Provinsi Reap, Kamboja.

Dialog Pemuda ASEAN ke-1 tersebut bertujuan untuk menyediakan platform bagi pemuda ASEAN dan pemuda dari Pemerintah Republik Korea untuk terlibat dalam wacana kebijakan dan membawa rekomendasi tentang kebijakan regional dan bertukar pandangan dalam bentuk dialog dengan Menteri Pemuda ASEAN-ROK dan mitra dialog utama.

Dialog akan fokus pada cara para pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dengan kaum muda untuk menuai manfaat dan peluang yang muncul dari Revolusi Industri 4.0 dan untuk mengatasi tantangan pandemi global. Delegasi Pemuda akan dapat saling belajar dengan memanfaatkan peluang teknologi, ekonomi, dan sosial untuk memperkuat kerja sama antara ASEAN dan ROK.

Program tersebut akan menghasilkan rekomendasi kebijakan mengenai isu-isu umum yang akan diajukan ke ASEAN Senior Officials Meeting on Youth (SOMY), ASEAN Senior Officials Meeting on Youth Plus Three (SOMY+3), dan ASEAN Ministerial Meeting on Youth (AMMY). untuk mendorong implementasi ASEAN Work Plan on Youth 2021-2025, ASEAN Plus Three Work Plan on Youth 2021-2025 dan ASEAN-ROK Action Plan 2021-2025.***