Akibat Omicron, Kasus Covid-19 di Afsel Diprediksi Naik 3 Kali Lipat

Akibat Omicron, Kasus Covid-19 di Afsel Diprediksi Naik 3 Kali Lipat
Lihat Foto

WJtoday, Afrika Selatan - Afrika Selatan kini dilanda badai penularan Covid-19 akibat munculnya varian Omicron. Varian itu pertama kali ditemukan di negara bagian Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Pakar penyakit menular Afsel, Prof Salim Abdool Karim, memprediksi akibat varian Omicron jumlah kasus harian Covid-19 bisa meningkat tiga kali lipat lebih dari 10 ribu pada akhir pekan ini.

"Kasus harian Afrika Selatan dapat tiga kali lipat menjadi lebih dari 10.000 pada akhir minggu ini karena varian baru Omicron menyebar dengan cepat," kata Karim dikutip dari Reuters, Selasa (30/11).

Sejauh ini, penularan harian Covid-19 di Afsel berkisar 2 ribu kasus. Terbaru pada Senin (29/11), kasus harian bertambah 2.273 kasus.

Sedangkan total kumulatif kasus Covid-19, mencapai 2.963.679 orang. Rinciannya, 89.822 meninggal dunia dan 2.849.439 sembuh.

Prof Salim Abdool Karim yang juga merupakan Kepala Penasihat Pemerintah Afsel terkait penanganan Covid-19 menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan varian Omicron.

Menurutnya, vaksin yang ada seharusnya masif efektif untuk mencegah penyakit parah dari varian ini. Sebab, kekebalan sel-T berbeda dari kekebalan antibodi.

"Bahkan jika ada beberapa yang lolos dari antibodi, sangat sulit untuk lolos dari kekebalan sel T," ucap dia.

Sementara berdasarkan laporan dari para dokter yang merawat pasien Covid-19 di Afrika Selatan, gejala dari Omicron sejauh ini ringan. Termasuk batuk kering, demam dan keringat malam.

Namun, para ahli kesehatan mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tegas.

Sebelumnya, selain Afsel, varian Omicron ini telah dikonfirmasi di ada Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Belanda, Prancis dan Kanada. Terbaru di Spanyol.

WHO kemudian menetapkan varian Omicron sebagai varian berbahaya atau Variant of Concern (VoC) karena memiliki mutasi yang banyak dan mengkhawatirkan.***