Alip Ba Ta 'The Master of Harmonics' Terus Menyihir Dunia

Alip Ba Ta 'The Master of Harmonics' Terus Menyihir Dunia
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Dunia musik Indonesia tak boleh dipandang sebelah mata. Sejumlah artis telah go internasional dan dikenal di sejumlah negara. Sebut saja Anggun atau Agnes Mo.

Di kalangan festival musik dunia pun Indonesia pernah menorehkan sejarah dengan meraih sejumlah penghargaan internasional.

Tetapi yang satu ini sangat fenomenal. Bukan artis atau pesohor musik yang mampu menyihir seluruh jagat, dia hanya seorang operator forklift.

Dia adalah sosok pria itu bernama lengkap Alif Gustakiyat, atau lebih banyak dikenal sebagai Alip Ba Ta.

Dia juga tetap dalam kesederhanaan dan tetap bekerja sebagai operator forklift di sebuah perusahaan. Siapa yang tidak kenal Alip Ba Ta? Bagi yang doyan bermain YouTube kenal pasti kenal betul siapa orangnya.

Kesederhanaan pun ditampilkan Alip dengan mengunggah videonya tidak dari studio musik canggih dengan audio yang mumpuni. Tapi hanya lewat kamera biasa, dengan latar belakang dinding kamar yang ada kalendernya.

Namun, berkat kepiawaiannya bermain gitar ala fingerstyle begitu memukau, Alip Ba Ta mencuri perhatian khalayak dunia, terutama penggemar musik. Padahal dia baru aktif memosting videonya sekitar 4 tahun ke belakang.

Dari keahliannya memetik gitar, dia rupanya mampu meraup penghasilan sebesar miliaran per tahun. Namun hingga kini Alip tetap tampil dalam kesederhanaan. Tampil di video hanya kenakan kaus oblong, duduk bersila di lantai.

Satu ciri khasnya yang lain adalah mengenakan topi yang bertuliskan "Udah Mandi, Kalo Ga Percaya Cium Aja".

Penampilan bermain alat musik Alip, yang oleh sejumlah orang disebut bak dewa gitar, terus menyihir dunia serta menuai banjir pujian. Mulai dari musisi dalam negeri hingga musisi kelas dunia.

Pria asal Kabupaten Ponorogo kelahiran 31 Agustus 1988 (usia 34 tahun) tersebut hingga kini, Selasa (15/11/2022), telah memiliki 5,63 juta subscriber di akun YouTube miliknya. Sebuah pencapaian yang luar biasa, dengan pengikut dari seluruh dunia.

Nyaris setiap unggahan Alip kini selain diposting ulang para pengkiutnya, juga direaksi oleh para reaktor (orang yang memberi tanggapan/penilaian) dari berbagai pelosok dunia. 

Kebanyakan dari mereka sepakat, kepiawaian Alip serta keindahan musik yang dimainkan dengan gayanya sendiri, hingga dijuluki 'Master of Harmonics'.

Keindahan Musik: Master of Harmonics
Para pengamat ataupun para reaktor dibuat tersihir begitu mereka pertama kali melihat tayangan vodeo Alip. Teknik fingersyle yang mumpuni, kecepatan jari yang memukau, serta kemampuan menciptakan keindahan musik hanya lewat sebuah gitar.

Tampil dengan duduk bersila di lantai, kenakan kaus oblong dan celana pendek, begitulah Alip tampil dalam hampir seluruh videonya.

Tampak di latar belakang secangkir kopi yang telah diminumnya, serta sebatang rokok yang masih menyala. Belakangan para penonton makin kagum, karena rokok menyala itu merupakan tanda Alip mengambil gambar videonya dalam satu kali syuting (one take).

Alip mampu menyihir para penonton dengan perpaduan musik yang indah, lengkap, jernih, yang keluar hanya dari sebuah gitar akustik.

Dalam satu lagu dia memainkan tak hanya riff saja, tapi juga bagian vokal, melodi, bas, dan bahkan ketukan (seolah suara drum) melalui jarinya secara bersamaan atau pada waktu lain bergiliran. Dan itu bukan hal yang mudah dicapai. Perlu waktu puluhan tahun serta arahan ahli untuk mencapainya.

Seorang profesor di bidang musik asal Amerika yang memberi tanggapan sebuah video Alip mengatakan, tidak adil untuk membandingan Alip dengan Jimmy Hendrix atau Eric Clapton. Zonanya berbeda. Seperti membandingkan jeruk dengan apel.

Namun dia menyebutkan, dengan kemampuan menciptakan harmoni dan keindahan musik, Alip dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya, merupakan salah satu yang terbaik di zona-nya. 

Alip memiliki kemampuan yang hampir sukar dimiliki orang lain. Pantas disebut sebagai 'Master of Harmonics' atau kira-kira jagoannya memadukan keharmonisan musik dengan keindahan tehnik harmonik.

Dalam pengertian teori, teknik harmonik dimainkan secara natural pada titik-titik harmonik sudah tersedia di fret-fret tertentu. Yang paling sering dipakai (dan bunyinya paling keras) adalah harmonik natural di fret V,  VII, dan XII. 

Cara memainkannya adalah menyentuh senar tepat di atas fret  tersebut dengan jari kiri,  lalu memetiknya dengan jari kanan. Sentuhan harus selembut mungkin, senar jangan ditekan, agar menghasilkan bunyi yang bening dan nyaring. 

Salah satu video yang paling banyak menyedot perhatian adalah lagi OST Titanic: My Heart Will Go On (Celine Dion), yang ditonton lebih dari 16 juta kali.

Dalam video ini Alip secara mengejutkan di awal memainkan intro lewat tangan kirinya dengan teknik 'pull off' dan 'hammer on'. Kemudian tanpa terduga tangan kanan secara bersamaan memainkan flute.

Kontan saja penampilannya dipuji habis-habisan. Ada yang menyebut tidak mungkin, ada yang bilang tingkat dewa, sebagian besar sepakat sebuah musik megah dan indah, yang hanya keluar dari sebuah gitar akustik dan seorang Alip Ba Ta.

Lagu lainnya yang banyak ditonton dan banyak mendapat pujian adalah Bohemian Rhapsody (Queen). Videonya ditonton lebih dari 13 juta orang.

Mereka yang menyaksikan video tersebut mengaku tersihir dan tidak percaya dengan apa yang ditampilkan Alip. Lagu yang demikian sulit dimainkan tampak mudah disajikan Alip.

Dia mampu menciptakan kemegahan lagu legendaris milik Queen tersebut nyaris secara utuh ala versinya, tak dijiplak habis-habisan. Mulai dari intro, melodi, line vokalnya, piano, serta bas dan ketukan drum, keluar dari gitar akustiknya secara harmonis. 

Sekali lagi, banyak yang beromentar tidak mungkin, kemampuan tingkat dewa. Alip seorang alien.

Selain fingerstyle cover (memainkal lagu milik band atau penyanyi lain), alip juga mampu membuat lagu sendiri yang tak kalah mentereng. Ada "Sepur Tua', 'Gedabrul', 'Ironik', 'CT 43', dan yang paling ngetop "Juli 97", serta lainnya.

Pada Video "Juli 97" secara mengejutkan Alip menampilkan untuk pertama kali kemampuannya bermain gitar listrik, yang 'diremix' tampil bersamaan dengan permainan gitar akustik. 

Lagu tersebut banyak sekali mendapat pujian para musisi dan reaktor asing. Sekaligus juga pembuktian Alip tak hanya piawai memainkan fingersyle cover.

Dalam memainkan musiknya, Alip juga melakukan eksperimen dengan menggunakan alat kecil yang berfungsi sebagai vibrator saat ditekan pada senar gitar (bule menyebutnya e-bow). Di antaranya dalam lagu OST film The Last of The Mohicans, serta Lagu Yurima "Kiss in the Rain".

Dengan alat itu gitar akustik Alip mampu mengeluarkan suara mirip gesekan biola. Khusus untuk lagu "Kiss in the Rain" sihir Alip mampu membuat beberapa reaktor wanita sampai meneteskan air mata tanpa mampu ditahan. Mereka bilang Alip begitu mahir membawa emosi lewat 'nyanyian' gitar akustiknya.

Selain itu, beberapa lagu milik penyanyi Indonesia mampu menarik perhatian para bule. Sebut saja lagu "Yank" milik band Wali, atau "Ini Rindu" lagunya Farid Harja.

Video yang ditayangkan Alip terakhir adalah OST film kartun Doraemon yang populer di Indonesia, juga di negara asalnya Jepang.

Lagu yang akrab ditelinga anak-anak ini mampu ditampilkan Alip dengan emosi kegembiraan yang kental dalam harmoni yang indah, lewat kecepatan jarinya. Bahkan dalam salah satu video reaktor disebut lagu ini menjadi viral di Tokyo.

Kini, dengan lebih dari 6 juta subscriber, penampilan Alip terus ditunggu. Tak main-main, oleh pemirsa dari seluruh penjuru dunia.

Kesederhanaan Alip, keindahan musiknya, serta tak ada kesombongan memamerkan kemampuannya, kian menyihir dunia. Indonesia pun terus disebut para penikmat videonya. Terima kasih Alip.  (pam)  ***