Amerika Jual Senjata ke Israel, Erdogan: Biden Menulis Sejarah Dengan Darah

Amerika Jual Senjata ke Israel, Erdogan: Biden Menulis Sejarah Dengan Darah
Lihat Foto

WestJavaToday.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengkritik keras dunia barat sebab dinilai kurang tanggap terhadap konflik Israel-Palestina.

Amerika misalnya, malah menjual senjata kepada Israel di tengah krisis di Gaza. Erdogan menyebut Austria dan Amerika Serikat telah "menulis sejarah dengan tangan berdarah".

Erdogan selama ini dikenal sebagai pembela Palestina. Ia telah menghubungi para pemimpin dunia dalam sepekan terakhir, menyerukan tindakan tegas terhadap Israel karena permusuhan regional paling sengit dalam beberapa tahun tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Berbicara setelah rapat kabinet, Erdogan bahkan mengkritik persetujuan Presiden AS Joe Biden atas penjualan senjata ke Israel.

"Anda menulis sejarah dengan tangan berdarah dalam insiden yang merupakan serangan serius yang tidak proporsional di Gaza, yang menyebabkan ratusan ribu orang mati syahid," kata Erdogan, dikutip dari Antara, Selasa (18/05/2021).

"Anda memaksa saya untuk mengatakan ini," Erdogan kembali menegaskan.

Menurut sumber di Kongres, Pemerintahan Biden pada Senin menyetujui potensi penjualan USD 735 juta atau sekitar Rp 10,5 triliun senjata presisi dipandu ke Israel.

Erdogan kemudian beralih ke Eropa, mengutuk Austria karena mengibarkan bendera Israel di atas kanselir federal di Wina pada hari Jumat (14/05/2021).

"Negara bagian Austria sedang mencoba untuk membuat Muslim membayar harga untuk orang Yahudi yang menjadi sasaran genosida," kata Erdogan.

Kanselir Austria Sebastian Kurz, yang sangat pro-Israel, menyebut langkah itu sebagai tanda solidaritas di tengah bentrokan.

Israel menghantam Gaza dengan serangan udara pada hari Senin dan militan Palestina meluncurkan roket ke kota-kota Israel meskipun ada kesibukan diplomasi AS dan regional yang sejauh ini gagal menghentikan lebih dari seminggu pertempuran mematikan.***