Kongres X Angkatan Muda Siliwangi

AMS Mencari Pemimpin yang 'Ngarti', Bukan yang Pintar

AMS Mencari Pemimpin yang 'Ngarti', Bukan yang Pintar
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - ANGKATAN Muda Siliwangi Menggelar Kongres X bertempat di  di Hotel Savoy Homan di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. Kongres ini akan berlangsung  mulai Jumat (11/6/2021) hingga Minggu (13/6/2021). Kongres kali ini bertemakan 'Ngajaga Sarakan ku Pepelakan'. 

Sedianya kongres kali akan dihadiri pula oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, namun karena berhalangan dihadiri oleh Sekda Setiawan Wangsaatmaja. 

Setiawan  memohon maaf kepada para peserta kongres karena Gubernur Jabar Ridwan Kamil berhalangan hadir. Menurut Setiawan ada acara yang sama pentingnya dengan kongres tersebut meski gubernur menginginkan untuk hadir di kongres AMS.

"Saya juga amat terkesan dengan apa-apa yang akan dilakukan oleh AMS semisal dengan kaderisasi kepemimpinan. Karenanya kami bantu program 'leadership' bagi para kawula muda yang ingin menjadi pemimpin masa depan itu," katanya.

Dirinya berharap dalam program untuk ketahanan pangan bertajuk 'Ngajaga Sarakan ku Pepelakan' ini untuk tidak melupakan teknologi. Semisal dengan penggunaan media sosial yang bisa berdampak baik terhadap program tersebut. 

"Apalagi sebagian besar masyarakat Jabar ada dalam usia produktif. Bahkan kaula mudanya sebanyak 68 persen adalah pengguna media sosial," sebut Setiawan.

Sementara itu Ketua Umum AMS  Noery Ispandji Firman sangat setuju dengan pesan dari seniornya Ceu Popong terkait pemimpin Jabar. Walaupun saat ini AMS tidak akan dulu terjun ke politik namun dia ingin pemimpin Jabar itu orang yang mengerti, bukan orang yang pintar.

"Meski Ceu Popong tadi berhalangan hadir, namun beliau berpesan agar AMS membantu mencari pemimpin yang 'ngarti' bukan yang pintar. Pemimpin yang pintar itu jangan didengarkan karena sering hasil keputusannya tidak sesuai yang rakyat inginkan. Tetapi kalau yang mengerti tentunya keputusannya terbaik," kata Noery.

Dia pun mengutarakan selama berkali-kali adakan kongres, baru kali ini pula AMS tidak memerlukan bantuan, khususnya dari gubernur. 

"Pada kongres kali ini kami hanya mendapat bantuan dari KNPI saja. Meski demikian saya sangat terharu karena banyak para sesepuh yang bisa hadir," ujar Noery.

Sejumlah tokoh senior Jabar dan para pendiri AMS yang tampak hadir

Noery manambahkan, meski kongres ini tidak dihadiri oleh Gubernur Jabar,  namun pihaknya tidak berkecil hati sedikit pun. 

"Kebetulan di sini hadir Pak Ahmad Heryawan, yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Angkatan Muda Siliwangi," tuturnya.

Dia mengatakan di hari bersejarah bagi AMS tersebut, AMS akan berusaha sekuat tenaga membantu Jabar ke arah lebih baik. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan ketahanan pangan dengan terjun ke desa-desa.

"Kami akan fokus dulu membantu desa, saya harap ke depan ada ratusan atau bahkan ribuan kelompok tani yang pengelolaan tanahnya dibantu AMS. Salah satu contohnya adalah di Karawang yang sedikit-sedikit tanahnya tergerus baik oleh industri maupun properti. Rencananya kita akan kembalikan Karawang sebagai lumbung padi Nasional," katanya.

Selain Ketua Dewan Pembina AMS Ahmad Heryawan, nampak hadir pula tokoh senior Jabar pendiri AMS Tjetje Hidayat Padmadinata, Acil Bimbo, Sonny Inayat, Kang Nanang.

Pada kesempatan tersebut hadir beberapa perwakilan dari Partai Golkar, Nasdem, Gerindra dan PKS. Selain itu hadir pula perwakilan dari KNPI, perwakilan 27 kabupaten dan kota di Jabar, wakil dari Provinsi Banten, Sumut, Bali dan Kepulauan Riau. 

Ketua Panitia Kongres ke-X AMS Jafar Sidik menyatakan, kongres kali ini mengedepankan protokol kesehatan secara benar dan ketat. Sebelum masuk pun baik peserta maupun undangan harus melakukan tes swab antigen terlebih dahulu.  ***