Antisipasi Penyebaran, Warga di Bandung Bentuk Satgas Posko Covid-19 Skala RT

Antisipasi Penyebaran, Warga di Bandung Bentuk Satgas Posko Covid-19 Skala RT
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Tidak hanya wilayah tingkat Gubernur, pembuatan Satgas Siaga Covid-19 juga dibentuk oleh sejumlah RT. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir  penyebaran virus mematikan tersebut.

Seperti yang dilakukan warga Komplek Mustika Permai RT 07 RW 06 Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Mereka berinisiatif membuat Satgas Posko Peduli Covid-19 di wilayahnya.

Ketua Gugus Depan Syafrial mengatakan posko tersebut dibentuk dengan satu ide wacana pengurus RT secara Mandiri. Menurutnya bisa dikatakan mandiri karena setara jenjang urutan pemerintahan tidak ada posko siaga covid 19 di RT, yang ada hanya sebatas RW. 

"Dalam hal itulah maka kita punya inisiasi membentuk posko khusus wilayah RT untuk membantu RW, membantu kelurahan, kecamatan, dan khususnya Kota Bandung," ujar syafrial saat ditemui wjtoday.com di Komplek Mustika Permai, Sabtu (18/4/2020).

Pihaknya menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk memperingan supaya rencana Pemerintah Kota Bandung dalam memutuskan mata rantai jauh lebih cepat. Menurutnya itu karena sampai jarak di bawah jarak akibat akan ditangani oleh RT.

"Selain pencegahan itu tentunya ini atas dalam rangka bagaimana membantu para warga yang kesulitan ekonomi. Kesulitan ekonomi dalam hal ini penghasilannya," katanya.

Syahrial selaku RT mengaku sudah lihat banyak warga yang banyak mengeluh tentang dampak Covid-19. 

"Dalam hal ini maka munculah inisiasi kami dibentuknya salah satu ini, untuk memberikan satu bantuan yang tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja. Tapi bagaimana kita bisa memotivasi warga agar warga yang mampu bisa membantu kondisi warga tidak mampu," jelasnya.

Maka dengan itu pihaknya juga akan memberikan bantuan secukupnya bagi warga yang kurang mampu dan terdampak Covid-19.

"Kita mencoba membagikan beras, mie instan, dan telur kepada warga yang membutuhkan," ungkapnya.

Ia mengungkapkan pembentukan Satgas tersebut dilakukan untuk memberikan edukasi kepada warga setempat. Salah satunya pihaknya menjelaskan bahwa begitu berbahayanya virus tersebut, dan bagaimana solusi pencegahan nya yang akan Satgas lakukan.

"Kita juga akan menegakkan aturan apa yang dilakukan dan apa yang diperintahkan oleh pemerintah pusat. Apa yang dilakukan oleh pemerintah kota Bandung, apa yang akan dilakukan oleh kecamatan, maupun Kelurahan. Kita disini akan menegakkan aturan seperti apa kita tegakkan di masyarakat," ungkapnya 

"Itu dilakukan supaya masyarakatnya jauh lebih mendisiplinkan lagi dan menegakkan itu. Karena antisipasi virus Corona ini hanya syarat dengan disiplin dan untuk menjaga jarak," tambahnya.

Terkait Penutupan Komplek, Syafrial mengungkapkan untuk sementara tidak melakukan tertutup. Namun pihaknya hanya buka tutup saja ada beberapa akses tersebut.

"Tetapi kita ketahui bahwa kita ada himbauan, kita menggunakan himbauan sudah kita pasang. Bahwa ini sudah dibatasi, artinya ada ruang-ruang jam, biasanya itu dari jam 8 sampai jam 10 malam ya Jadi tidak full," jelasnya.

Selain itu agar memudahkan petugas Satgas, pihaknya akan menggunakan satu akses. Dengan itu petugas juga lebih mudah untuk memerhatikan warga - warganya yang aksesnya pasti akan dilewati.

"Jadi kalau ada warga yang keluar kita edukasi, seperti pada saat menggunakan motor tidak boleh berboncengan. Kalau tidak menggunakan masker wajib Balik lagi balik lagi," tegasnya. ***