Apri/Fadia Sikapi Turnamen Awal Tahun Sebagai Pembelajaran Untuk All England

Apri/Fadia Sikapi Turnamen Awal Tahun Sebagai Pembelajaran Untuk All England
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Pebulu tangkis ganda putri nasional Apriyani Rahayu menyikapi hasil nirgelar dari tiga turnamen awal tahun sebagai media pembelajaran agar dapat bermain lebih baik dan konsisten untuk ajang-ajang selanjutnya.

Atlet peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu menilai ia dan Siti Fadia Silva Ramadhanti masih harus bekerja keras agar bisa meraih target yang mereka harapkan dalam setiap turnamen.

"Memang semuanya proses, kami mau dapat medali atau tidak memang semuanya butuh pembelajaran. Jadi bagaimana kami mengatur di sisi kami saja. Kalau tidak dapat medali ya sudah, sama saja seperti ketika dapat medali pun harus tahu apa saja yang mesti ditingkatkan," kata Apri dalam pesan singkatnya di Jakarta, Jumat.

Pada Januari 2023, Apri/Fadia mengikuti tiga turnamen dari Malaysia Open (BWF Super 1000), India Open (Super 750), dan Indonesia Masters (Super 500). Sayangnya dari ketiga turnamen tersebut, ganda putri peringkat ke-8 itu belum berhasil memboyong satu gelar pun.

Dari hasil tersebut, Apri/Fadia sudah berkonsultasi dengan pelatih untuk memperbaiki kekurangan mereka. Berdasarkan evaluasi, Apri memaparkan bahwa kekuatan, pola permainan, hingga kesalahan sendiri menjadi poin yang perlu menjadi perhatian.

"Secara teknis paling kekuatan, terus pola permainan di lapangan bagaimana, sadari kesalahan ada di mana. Kami tidak spesifik apa saja kekurangannya, tapi sudah tahu masing-masing apa yang mesti ditingkatkan," papar Apri.

Berbeda dengan penampilan sebagai pasangan pada debut tahun lalu yang menciptakan dominasi kuat atas pasangan-pasangan papan atas, kini penampilan Apri/Fadia seakan sudah mampu diredam oleh lawan-lawan mereka.

Apri pun mengonfirmasi pandangan tersebut dengan mengatakan bahwa lawan memang sudah mampu membaca kelemahan mereka sehingga kini lebih sulit untuk menekuk lawan dengan dua gim langsung.

"Kalau soal tenaga kami masih powerful, hanya lawan sudah tahu titik lemah kami di mana. Ketika kami baru dipasangkan terus juara, mereka sudah tahu kalau kami bagusnya di power. Tipe kami memang begitu," ungkap Apri.

Untuk menyiasati kebocoran tersebut, kini Apri dan Fadia terus berbenah dalam segi pola permainan yang lebih variatif. Tujuannya agar lawan tak bisa dengan mudah membaca strategi di lapangan.

"Tapi memang butuh lebih variatif dan konsisten, semua butuh proses dan ya sudah kami menjalani saja," pungkas Apri.

Setelah menuntaskan tiga turnamen Asia, Apri/Fadia langsung difokuskan untuk berlatih pada dua turnamen bergengsi tersebut. Sejauh ini program latihan mereka berjalan lancar, termasuk evaluasi dari Malayasia Open, India Open, dan Indonesia Masters pun sudah dipelajari dengan baik.

Sebagai persiapan BATC 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 14-19 Februari, Apri/Fadia akan menggenjot kemampuan fisik mereka. Menurut pasangan peringkat ke-8 itu, ketahanan fisik menjadi kunci utama kemenangan pada persaingan sektor ganda putri.

"Ganda putri kan main kuat-kuatan. Harus mau capek saja, jadi butuh konsistensi dan sabar. Bukan seperti ganda putra yang main cepat, baru servis lalu mati seperti itu. Sementara kami (ganda putri) bisa main dua jam," tutur Apri menceritakan.

Sebagai ganda putri nomor satu Indonesia, Apri/Fadia berkomitmen untuk terus mengasah kebolehan dan kualitas permainan mereka. Bagi mereka, ketika prestasi semakin banyak diraih maka semakin tinggi pula ekspektasi masyarakat akan penampilan mereka.

Mulai dari fisik, mental, hingga teknik harus selalu diolah dan tak boleh lengah, Apri mengatakan.

Sementara untuk target All England, Apri/Fadia optimistis sanggup tampil maksimal dan berharap bisa menyabet gelar juara perdana dari turnamen berkategori BWF Super 1000 yang akan dihelat pada 14-19 Maret di Birmingham, Inggris itu.

"Targetnya juara, aamiin!", kata Apri singkat.

Sehubungan dengan pasangan mainnya, Apri turut menuturkan bahwa kondisi Fadia saat ini sudah membaik setelah mengalami cedera saat tampil di Indonesia Masters. Dia memastikan kondisi rekannya sudah 100 persen siap tampil dan tidak lagi muncul gangguan pada kakinya.***