BBKSDA Jabar Akan Turunkan Petugas Bila Alshad Ahmad Tak Kunjung Laporkan Kematian Bayi Harimau

BBKSDA Jabar Akan Turunkan Petugas Bila Alshad Ahmad Tak Kunjung Laporkan Kematian Bayi Harimau
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Nama Alshad Ahmad kini kembali menjadi sorotan. Kali ini terkait anak harimau yang diberi nama Cenora mati. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (Jabar) masih akan mencari tahu dan menunggu laporan dari Alshad Ahmad soal kematian bayi harimau jenis benggala. 

Koordinator Humas BBKSDA Jabar, Eri Mildranaya, mengatakan, pihaknya belum mengetahui apa alasan Alshad Ahmad belum melaporkan kematian bayi harimau yang diberi nama Cenora tersebut.

"Sampai saat ini BBKSDA Jabar belum mendapatkan laporan resmi terkait kematian harimau benggala satwa tidak dilindungi tersebut," ujar Eri Mildranaya saat ditemui di kantornya di Gedebage, Kota Bandung Rabu (26/7/2023). 

Eri tak mengetahui alasan Alshad belum melaporkan kematian harimau ke BBKSDA Jabar. Bila tak kunjung melaporkan, petugas dari BKSDA bisa saja menemui Alshad secara langsung. 

Menurutnya, jika tak kunjung melaporkan, petugas dari BBKSDA bersama tim KLHK berencana untuk datang menemui Alshad.

"Yang bersangkutan wajib segera melaporkan. Kami pasti menunggu laporan tersebut dan jika belum melaporkan, kami akan menurunkan tim. Tapi sementara, kami tunggu dulu," katanya.

Selama ini, kata dia, BBKSDA Jabar sudah beberapa kali menerima laporan kematian harimau yang dipelihara oleh Alshad.

Terakhir, Alshad melaporkan kematian harimau pada 2022.

"Penyebabnya macam-macam ya, ada yang mati dalam kandungan, ada yang lahir cacat sehingga secara alamiah induknya tidak mau mengurus," ucapnya.

Sebelumnya, Alshad mengabarkan soal kematian anak harimau yang dipeliharanya melalui unggahan di Instagram pribadinya.

Di foto tersebut terlihat Alshad berfoto bersama anak harimau tersebut.

Menurut Eri, BKSDA Jabar tak memberikan izin memelihara harimau kepada Alshad melainkan izin melakukan penangkaran dengan tujuan memperbanyak populasi.

"Kami izinnya tidak memelihara, (tapi) izin menangkarkan, kami izinnya menangkarkan dengan tujuan perbanyakan. Itu bukan satwa asli Indonesia. Nah selama ini dia kategorinya tidak dilindungi, tapi dilindungi oleh aturan perdagangan internasional," ucap dia.

Salah seorang yang bertanya mengenai jumlah harimau yang sudah mati saat dipelihara Alshad adalah rapper Tuan TigaBelas. Pertanyaan dari pria bernama Muhammad Syaifullah itu sempat dijawab langsung oleh Alshad melalui Instagram pribadinya.

Terungkap pula jika total sudah 7 ekor anak harimau yang dipelihara Alshad Ahmad telah mati.

Sontak saja, banyak warganet yang tidak menyangka dengan jawaban Alshad Ahmad. Mengingat harimau adalah hewan buas dan dilindungi oleh Undang-Undang. Sehingga banyak warganet yang menyarankan Alshad supaya melepas hewan buas tersebut ke alam liar.***