Belum Ada Tokoh jadi Capres, Paguyuban Pasundan: Kelemahan Orang Sunda Libido Politiknya Rendah

Belum Ada Tokoh jadi Capres, Paguyuban Pasundan:  Kelemahan Orang Sunda Libido Politiknya Rendah
Lihat Foto

WJtoday, Bandung  - Paguyuban Pasundan, organisasi kedaerahan tertua di Indonesia, berharap ada partai politik yang mengusung tokoh potensial Sunda untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden pada Pemilu 2024.

"Saya berharap ada orang Sunda yang mendapatkan kepercayaan dari partai politik untuk menjadi capres dan cawapres. Kita doakan bisa," kata Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof. H. Didi Turmudzi di sela acara Milangkala Ke-109 Paguyuban Pasundan di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/7/22).

Didi menuturkan sampai saat ini tidak ada satu pun tokoh atau orang Sunda yang mendapatkan dukungan parpol untuk dijadikan calon presiden atau wakil presiden.

"Oleh karena itu, ketika ada pasangan capres-cawapes yang memang lahir dari Tatar Sunda, tentu akan kita dukung. Kenapa demikian? Karena, itu etika berorganisasi. Sebelum memilih yang lain, ya tentu harus saudara kita terlebih dahulu," kata dia.

Didi menegaskan tugas utama dari Paguyuban Pasundan bukan dukung-mendukung namun mendorong dan mendoakan, agar ada tokoh potensial Sunda bisa menjadi presiden dan wakil presiden.

"Mudah-mudahan ada dari kita. Saya melihat belum ada partai politik (yang menimang). Mudah-mudahan tokoh parpol paham bahwa orang Sunda itu banyak dan potensial. Akan tetapi kenapa mereka tidak atau belum mendapat perhatian," kata dia.

Hanya jadi pemilih

Menurut dia, Pemilu 2024 menjadi momentum bagi tokoh potensial Sunda maju menjadi calon presiden atau wakil presiden.

"Jadi jangan sampai hanya dijadikan pemilih. Cik atuh kudu jadi nu dipilih (harus menjadi yang dipilih)," kata dia.

Didi mengaku kaget adanya dukungan dari sejumlah pihak yang mendukung Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2024.

"Tadi saya kaget ketika Ridwan Kamil berani mencalonkan diri namun tidak ada (dukungan) dari parpol. (Ridwan Kamil) Berani begitu. Kami hargai itu. Itu pengaruhnya ada. Jangan sampai tidak ada motivasi untuk berpolitik," kata dia.

Menurut dia, salah satu kelemahan orang Sunda ialah libido politiknya masih rendah sehingga hal tersebut harus diangkat.

"Harus juga ada niat. Untuk berpolitik, orang Sunda seperti benang basah. Setelah diangkat, baru ada. Ini harus ditinggalkan. Harus gini, aing siap maju, punten kuring tipayubun (saya mau maju, maaf saya di depan)," kata dia.

Ridwan Kamil merupakan salah seorang tokoh yang dalam berbagai survei memiliki popularitas dan elektabilitas  lumayan tinggi sebagai capres di bawah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.***