Update Covid-19 Nasional: Kasus Baru Bertambah Sebanyak 3.807 Orang

Update Covid-19 Nasional: Kasus Baru Bertambah Sebanyak 3.807 Orang
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Pemutakhiran jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia dilaporkan bertambah sebanyak 3.807 kasus baru, Dengan demikian, per Selasa (17/11/2020) total menjadi 474.455 kasus.

Dilaporkan pula dari jumlah toyal tersebut, sebanyak 398.636 orang telah sembuh dan 15.393 orang di antaranya meninggal dunia. Data ini dihimpun Kementerian Kesehatan hingga pukul 12.00 WIB.

Untuk pasien yang sembuh bertambah 3.193 orang dan pasien yang meninggal dunia bertambah 97 orang dari hari sebelumnya.

Sementara jumlah suspek Covid-19 hari ini tercatat sebanyak 64.928 orang dan spesimen yang diperiksa 39.772 spesimen.

Pemutakhiran data berdasarkan pembaruan dari Satuan Tugas Covid-19 di Kementerian Kesehatan RI yang diakses dari situs kemkes.go.id, pada Selasa (17/11/2020) pukul 16.00 WIB.

Pada Senin (16/11/2020) kemarin jumlah total tercatat sebanyak 470.648 kasus. Sebanyak 395.443 orang dinyatakan sembuh, dan sebanyak 15.296 orang meninggal dunia terpapar virus mematikan ini.

Kasus positif virus corona di Indonesia masih terus bertambah di Indonesia. Jumlah penambahan pun masih tergolong tinggi, yakni mencapai ribuan setiap harinya.

Data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan ada peningkatan kasus positif setelah dua pekan libur panjang 28 Oktober-1 November lalu. Bahkan tambahan kasus mencapai 5 ribu orang per hari pada 13 November lalu.

Bulan depan terdapat lagi libur panjang akhir tahun. Libur panjang ini gabungan dari cuti bersama Idulfitri kemarin serta libur Natal dan Tahun Baru.

Presiden Joko Widodo mengatakan pro dan kontra kerap terjadi di dalam pemerintahan terkait libur panjang di masa pandemi virus corona.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih menyarankan penundaan libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24 Desember-31 Desember, karena berpotensi mengulang rekor Covid-19 seperti terjadi usai libur panjang akhir Oktober lalu.

Selain memicu mobilitas warga yang tinggi, ia menyebut liburan bisa membuat masyarakat abai pada protokol kesehatan memakai masker-menjaga jarak-mencuci tangan (3M).

"Iya sebaiknya ditunda, liburan dan cuti bersama memicu mobilitas penduduk lebih besar, padahal mobilitas tinggi dan berkerumun sangat berisiko terhadap tingginya potensi penularan Covid-19, dan berpotensi melanggar protokol kesehatan 3M," ucap Daeng, Selasa (17/11/2020).  ***