Update Covid-19 Nasional: 4.265 Kasus Baru, Total Menjadi 478.720 Kasus

Update Covid-19 Nasional: 4.265 Kasus Baru, Total Menjadi 478.720 Kasus
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Pemutakhiran jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia dilaporkan bertambah lagi 4.265 kasus baru. Dengan demikian, per Rabu (18/11/2020) total menjadi 478.720 kasus.

Dilaporkan dari jumlah total tersebut  sebanyak 402.347 orang telah sembuh dan 15.503 orang di antaranya meninggal dunia.

Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan pada hari ini hingga pukul 17.50 WIB menyebutkan, pasien yang sembuh bertambah 3.711 orang dan pasien yang meninggal dunia bertambah  110 orang dari hari sebelumnya. 

Sedangkan jumlah suspek Covid-19 pada hari ini tercatat sebanyak 64.430 orang dan spesimen yang diperiksa 41.942 spesimen.

Pemutakhiran data berdasarkan pembaruan dari Satuan Tugas Covid-19 di Kementerian Kesehatan RI yang diakses dari situs kemkes.go.id, pada Rabu (18/11/2020) pukul 18.30 WIB.

Pada Selasa (17/11/2020) kemarin, total kasus tercatat sebanyak 474.455 kasus. Sebanyak 398.636 orang telah sembuh dan 15.393 orang di antaranya meninggal dunia. 

Kasus positif covid-19 sejak hampir sembilan bulan berjalan sejak awal pandemi masih terus menunjukkan tren naik. Jumlah penambahan pun masih tergolong tinggi, yakni mencapai ribuan setiap harinya.

Data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan ada peningkatan kasus positif setelah dua pekan libur panjang 28 Oktober-1 November lalu. Bahkan tambahan kasus mencapai 5 ribu orang per hari pada 13 November lalu.

Bulan depan terdapat lagi libur panjang akhir tahun. Libur panjang ini gabungan dari cuti bersama Idulfitri kemarin serta libur Natal dan Tahun Baru.

Presiden Joko Widodo mengatakan pro dan kontra kerap terjadi di dalam pemerintahan terkait libur panjang di masa pandemi virus corona.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih menyarankan penundaan libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24 Desember-31 Desember, karena berpotensi mengulang rekor Covid-19 seperti terjadi usai libur panjang akhir Oktober lalu.

Selain memicu mobilitas warga yang tinggi, ia menyebut liburan bisa membuat masyarakat abai pada protokol kesehatan memakai masker-menjaga jarak-mencuci tangan (3M).

"Iya sebaiknya ditunda, liburan dan cuti bersama memicu mobilitas penduduk lebih besar, padahal mobilitas tinggi dan berkerumun sangat berisiko terhadap tingginya potensi penularan Covid-19, dan berpotensi melanggar protokol kesehatan 3M," ucap Daeng, Selasa (17/11/2020).  ***