Transfer Suap Terakhir Diduga Diterima Edhy Prabowo di Luar Negeri

Transfer Suap Terakhir Diduga Diterima Edhy Prabowo di Luar Negeri
Lihat Foto
WJtoday, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tangkap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo pada Senin (25/11) dinihari,  di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, tak lama setelah mendarat dari kunjungan ke Amerika Serikat.

Penangkapan terhadap Edhy Prabowo didahului dengan berbagai rangkaian kegiatan penyelidikan. Sumber internal Bidang Penindakan KPK menyatakan, penangkapan terhadap Menteri KPP Edhy Prabowo dan 16 belas orang lainnya pada Rabu (25/11/2020) tidak terjadi tiba-tiba.

Menurut sumber itu, sebelum lawatan Edhy dan rombongan ke luar negeri, khususnya Amerika Serikat, telah terjadi komunikasi dengan pihak swasta atau pengusaha yang mengurusi proses penetapan calon eksportir benih lobster saat pengajuan di KKP.

Dalam proses komunikasi tersebut kemudian terjadi dugaan kesepakatan antara para pihak termasuk alokasi uang untuk Edhy selaku Menteri KKP. Proses transaksi terjadi melalui transfer antar-rekening bank. Transfer terakhir terjadi saat Edhy di luar negeri.

Saat dalam lawatan di luar negeri, Edhy diduga melakukan penarikan atau penggunaan uang yang telah ditransfer pengusaha.
 
"Yang sudah dipakai itu hampir Rp1 miliar. Ada beberapa barang yang dibeli di luar negeri. Kalau total dugaan uangnya (suap) sih lebih dari itu," ujar sumber tersebut , Rabu (25/11) malam.

Sumber ini melanjutkan, dengan pemakaian uang tersebut maka dugaan telah terjadi transaksional atau dugaan memberi dan menerima telah terpenuhi. Karenanya, kata dia, ketika Edhy dkk baru di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta pada Rabu (25/11/2020) dini hari langsung dibekuk.

"Pas penangkapan kan akhirnya tim sita beberapa kartu ATM kan. Termasuk kartu ATM bank pelat merah yang dipakai di luar negeri," ucapnya.

Para pimpinan KPK maupun Plt Juru Bicara Bidang Penindakan KPK Ali Fikri belum mau mengungkap berapa jumlah uang dalam kartu anjungan tunai mandiri (ATM) yang disita KPK termasuk kartu ATM yang diduga dipakai Edhy Prabowo di luar negeri. 

Yang pasti kata Ali, ada sejumlah kartu ATM yang disita KPK saat penangkapan Edhy Prabowo dan 16 orang lain termasuk istrinya.

"Turut diamankan sejumlah barang diantaranya kartu Debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi dan saat ini masih diinventarisir oleh tim," ujar Ali sebelum, Rabu (25/11/2020) sore.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus korupsi suap izin ekspor benih lobster. 

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menegaskan, Edhy ditetapkan sebagai tersangka, bersama enam orang lainnya. 

"KPK menetapkan 7 orang tersangka. Masing-masing sebagai penerima, Edhy Prabowo, Safri (staf Edhy di KKP), Andreau Pribadi Misanta  (Stafsus Menteri KKP), Siswadi (pengurus PT AERO CITRA KARGO), Ainul Faqih (staf istri Edhy), dan Amiril Mukminin. Sebagai pemberi Suharjito (Direktur PT Dua Putra Perkasa)," kata Nawawi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11/2020). 

Edhy langsung ditahan di Rutan KPK Cabang Gedung Merah Putih, bersama lima orang. Sementara itu dari tujuh orang tersangka, dua orang lainnya yaitu Andreau Pribadi Misanta (APM) dan Amiril Mukminin (AM) masih berstatus DPO dan diminta untuk segera menyerahkan diri.***