Kontroversi Cuitan 'Chaplin' Bawa Duit Sekoper ke Arab, Tulisan Ferdinand Hutahaean

Kontroversi Cuitan 'Chaplin' Bawa Duit Sekoper ke Arab, Tulisan Ferdinand Hutahaean
Lihat Foto
WJtoday, Jakarta - Putri Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla (JK), Muswira Jusuf Kalla, melaporkan eks politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dan Rudi S Kamri, ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, pada Rabu (2/12/2020).

Adapun laporan ini berkaitan dengan pencemaran nama baik di media sosial.

"Saya di sini atas nama saya sebagai anaknya Pak Jusuf Kalla melaporkan Ferdinand Hutahaean dan Rudi S Kamri atas tulisan-tulisan yang mereka buat. Tulisan tersebut mengganggu martabat kami, saya dan keluarga," kata Muswira di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

"Seperti yang kita ketahui, di tweet-nya, esensi paling dalam dalam hak asasi manusia. Jadi sebagai warga negara Indonesia, saya melaporkan berhak untuk melaporkan hal-hal yang mengganggu hak asasi saya dan keluarga," lanjutnya.

Laporan polisi tersebut bernomor ST/407/XII/Bareskrim tertanggal 2 Desember 2020. Dalam laporannya, pihaknya turut menyertakan sejumlah barang bukti berupa tangkapan layar unggahan Ferdinand maupun Rudi di Twitter, YouTube, beserta Facebook.

Perwakilan tim kuasa hukum Muswira, Muhammad Ikhsan, mengatakan bahwa pelaporan ini berkaitan dengan Undang-Undang ITE. Adapun Ferdinand dan Rudi dilaporkan dengan Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 3 UU 19/2016 tentang Perubahan atas UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan/atau Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP.

"Ini terkait dengan ITE. Bukti-bukti yang kita sampaikan terkait dengan fitnah, kemudian penghasutan, berita bohong, dan segala macam. Tentang UU ITE nanti polisi yang akan menentukan hasil dari laporan kami," ungkap Ikhsan kepada awak media.

Ikhsan menuturkan sekitar 50 pengacara mendampingi Musjwira ketika membuat laporan di Bareskrim Polri. Pihaknya pun akan terus mengawal kasus ini hingga bergulir di pengadilan.

"Sehingga berdasarkan hasil analisis dari kepolisian, kami diterima laporan kami dengan bukti laporan ini. Mudah-mudahan setelah ini kita akan sama-sama mengawal agar perkara ini sampai ke pengadilan sehingga keluarga mendapat keadilan," tegasnya.

Jika Tak Terbukti, Ferdinand Akan Balik Laporkan Muswira Jusuf Kalla

Pelaporan terhadap Ferdinand Hutahaean dan Rudi S Kamri ke Bareskrim Polri oleh Muswira Jusuf Kalla, putri dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas tuduhan tindak pidana fitnah, pencemaran nama baik, sekaligus pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik atau ITE.

Muswira mengatakan bahwa postingan yang telah disebarkan oleh Ferdinand dan Rudi lewat media sosial.

Tulisan yang dibuat Ferdinand dan Rudi yaitu 'hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya  si asu pemilik bus edan,'

"Tulisan tersebut mengganggu martabat kami, saya dan keluarga. Martabat itu adalah esensi paling dalam hak asasi manusia," tutur Muswira usai melaporkan Ferdinand dan Rudi di Bareskrim Polri, Rabu (2/12/2020).

Muswira mengakui dirinya belum melakukan tabayyun atau meminta klarifikasi kepada Ferdinand dan Rudi terkait postingan tersebut. Menurutnya, tulisan Ferdinand dan Rudi di media sosial tersebut telah masuk ranah hukum.

"Oh tidak pernah (tabayyun). Kan mereka nulisnya terbuka, saya rasa gak perlu itu (tabayyun). Ini sudah masuk ranah hukum," kata Muswira.

Secara terpisah, Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengakui dirinya telah membuat tulisan tersebut. Namun, tulisan itu bukan ditujukan untuk Jusuf Kalla, tetapi untuk orang lain.

"Saya tidak pernah bicara apa pun tentang beliau (Muswira) dan Pak Jk. Saya tidak pernah menuduh Pak JK," ujarnya.

Kendati demikian, Ferdinand mengatakan tetap akan menghormati semua proses hukum yang berjalan atas laporan itu di Bareskrim Polri. 

Menurut Ferdinand, jika tuduhan yang dilayangkan Muswira tidak terbukti, ia memastikan bakal melaporkan balik Muswira Jusuf Kalla atas tuduhan membuat laporan palsu.

"Saya juga punya hak hukum, ketika ini tidak terbukti, ini akan menjadi laporan palsu dan saya bisa mengambil langkah hukum juga," tuturnya.

Meski demikian, Ferdinand mengucapkan terima kasih atas laporan yang telah dibuat tersebut. Menurutnya, laporan tersebut akan membuka kebenaran dan fakta apakah dirinya bersalah dan pelapor memiliki hak melaporkannya ke polisi.

Ferdinand pun menyatakan siap menghadapi proses hukum ini dan memenuhi panggilan polisi di hari mendatang.

"Kalau polisi memanggil saya, saya akan memenuhinya," tuturnya.

Mengaku Bukan JK, Siapa Chaplin yang Dimaksud Ferdinand Hutahaean?

Ferdinand Hutahaean dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Putri Wapres ke-12 Jusuf Kalla (JK), Musjwira JK. Laporan itu terkait cuitan Ferdinand soal 'Chaplin' di media sosial. Lalu siapa yang dimaksud 'Chaplin' yang dimaksud Ferdinand?

"Wah Caplin itu yang jelas bukan Pak JK. Sudah saya konfirmasi berkali-kali di media baik TV maupun radio, bahkan dengan Husein Abdullah jubir Pak JK berkali-kali nanya kepada saya apakah itu Pak JK? Saya jawab tidak. Jadi cuitan saya tidak ada hubungannya dengan Pak JK sama sekali seperti yang saya sampaikan berkali-kali," kata Ferdinand kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).

Cuitan Ferdinand yang dilaporkan karena menyinggung terkait agenda politik 2024. Berikut ini tulisannya:

Hebat jg si Caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sdh dipanasi lebih awal. Tampaknya Presiden akan sgt disibukkan olh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan.

Ferdinand juga menegaskan bahwa 'Chaplin' dalam cuitannya itu tidak ada kaitannya dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Dia meminta agar hal itu tidak dikaitkan.

"Caplin itu juga tak ada hubungan dengan kepulangan Rizieq Sihab, kenapa dikait-kaitkan? Caplin ya Caplin lah," katanya.

Ferdinand Hutahaean kemudian menjelaskan uang sekoper dalam cuitannya itu. Dia mengatakan 'Chaplin' yang dia maksud adalah seorang yang menyiapkan diri untuk Pilpres 2024.

"Duit sekoper itu kan hanya kiasan tentang logistik, masa iya ada seseorang yang bisa bawa duit dari Indonesia ke Arab sekoper? Kaitannya dengan pemilu, bahwa kondisi Pilpres akan datang lebih awal kan benar, bahwa sekarang orang sibuk bicara tentang Pilpres 2024," sebut Ferdinand.

Ferdinand mengaku 'Chaplin' yang dia tulis masih menjadi analisanya. Sehingga dia belum mengetahui siapa si 'Chaplin' itu.

"Nah kaitannya ada seseorang yang saya belum tau siapa tampaknya punya logistik banyak sedang menyiapkan sesuatu untuk Pilpres 2024. Seseorang ini yang saya sebut Caplin. Masa tidak boleh?" jelasnya.

Saya kan sudah bilang, seseorang yang saya belum tahu siapa, tapi analisa saya menyatakan bahwa seseorang ini punya logistik besar dan sedang menyiapkan sesuatu untuk Pilpres 2024. Jadi apa yang mau saya bocorkan? Namanya saja seseorang yang saya belum tahu tapi dugaan saya, analisa saya punya logistik besar. Ini terlihat dari banyaknya gerakan-gerakan yang sudah menjurus Pilpres 2024," sambungnya.

Ferdinand mengatakan dirinya masih mengamati 'Chaplin' yang dia maksud. Pengamatan, kata Ferdinan terus ia lakukan.

"Sampai sekarang pun, saya masih terus mengamati siapa pemilik logistik besar ini yang saya sebut dengan Caplin tersebut," katanya.***