Saat Pandemi, Kesehatan Mental Sama Pentingnya dengan Kesehatan Fisik

Saat Pandemi, Kesehatan Mental Sama Pentingnya dengan Kesehatan Fisik
Lihat Foto
WJestJavaToday, Bandung - Gangguan kesehatan mental dapat terjadi pada siapa saja di tengah pandemi Covid-19 ini. Tentu hal ini tak boleh dibiarkan, lantaran bisa menjurus ke hal-hal yang tidak diinginkan. Lalu, bagaimana cara mengatasi gangguan kesehatan mental selama pandemi ini?

Menurut Psikolog Klinis Yulia Direzkia, S. Psi, Psi, MSI, bahwa kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mental yang sehat akan membuahkan hasil yang mempengaruhi semua aspek kehidupan, sehingga menambah kenikmatan hidup secara keseluruhan.

“Support system merupakan komponen kunci dari hubungan yang kokoh dan kesehatan psikologis yang kuat,” ujar Yulia dalam pernyataannya secara virtual pada acara ‘Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia’, Jumat (4/12/2020).

Dia mengutarakan pendapat, pada dasarnya, support system melibatkan keluarga dan teman yang dapat dihubungi pada saat seseorang dengan risiko gangguan mental membutuhkan, seperti saat sedang dalam berada dalam masalah, mengalami kondisi sulit atau merasa kesepian.

“Support system bukanlah hubungan satu arah. Selain mengandalkan orang lain, orang dengan gangguan mental juga harus bisa berperan sebagai pendukung bagi banyak orang dalam kelompok support system yang dibangun,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yulia menambahkan dengan support system setidaknya bisa mengurangi masalah stres. Karena, orang dengan gangguan kesehatan mental dikelilingi oleh individu yang peduli dan siap mendukung dapat membantu menghadapi tekanan yang dialaminya.

Dirinya juga menyarankan jika ada seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental pertimbangkan untuk bergabung dengan tim olahraga atau kelompok latihan untuk meningkatkan suasana hati, kesehatan fisik, dan memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Support system yang baik dapat membantu atasi gangguan kesehatan mental yang dialami di tengah pandemi.

“Lakukan seleksi orang yang menawarkan nasihat paling positif namun jujur, dan bersikaplah terbuka serta belajar agar tidak gengsi untuk meminta bantuan saat membutuhkannya atau menerima tawaran bantuan dari orang lain seramah mungkin,” pungkasnya.  ***