Pemprov Jabar Libatkan Perbankan Dalam Pola Penyaluran Bansos Tahap IV

Pemprov Jabar Libatkan Perbankan Dalam Pola Penyaluran Bansos Tahap IV
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengubah pola penyaluran bantuan sosial (bansos) dengan melibatkan perbankan. Perubahan ini dilakukan untuk mempercepat penyaluran bansos.

Pola baru tersebut diterapkan dalam penyaluran bansos tahap IV berupa uang tunai Rp100.000. Bansos yang telah disalurkan sejak Rabu (23/12) lalu itu bertujuan untuk menjaga konsumsi rumah tangga warga terdampak pandemi Covid-19.

Ketua Divisi Logistik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar, M Arifin Soendjayana menuturkan, Pemprov Jabar menggandeng sejumlah pihak dalam penyaluran bansos tahap IV itu.

Pihak-pihak yang terlibat, yakni PT Pos, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (bank bjb), BRI, dan Bank Mandiri. Pola distribusi bansos yang dilakukan pihak itu juga berbeda.

Arifin mengemukakan, PT Pos mendistribusikan bansos langsung kepada masing-masing KRTS. Sedangkan BRI menyalurkannya melalui perangkat desa/kelurahan untuk diambil di kantor cabang terdekat untuk kemudian dibagikan oleh pihak desa.

"Sedangkan bank bjb dan Mandiri menyalakan bansos kepada perangkat desa/kelurahan di lokasi yang sudah ditentukan masing-masing desa," kata Arifin, Selasa (29/12/2020) malam.

Adapun rincian jumlah KRTS masing-masing penyalur, yakni PT Pos sebanyak 1.114.616 KRTS, bank bjb 283.785 KRTS, BRI 479.402 KRTS, dan Bank Mandiri 25.780 KTRS yang tersebar di 5.373 desa dan 626 kecamatan di 27 kabupaten/kota se-Provinsi Jabar.

Arifin menambahkan, per hari Selasa (29/12), pihaknya akan mulai melakukan rekap data penyaluran bansos tahap IV tersebut.

"Dua hari ke depan harus ada pelaporan dan pengembalian uang jika ada bantuan tunai yang tidak tersalurkan," ujarnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jabar Dodo Suhendar mengatakan, sebanyak 1.903.383 keluarga rumah tangga sasaran (KRTS) di Provinsi Jabar menjadi penerima bansos tahap akhir 2020 ini.

Tidak seperti paket bansos tahap I hingga III yang isinya uang tunai dan bahan pokok, bansos tahap IV ini hanya uang tunai yang nilainya jauh lebih kecil dibandingkan bansos tahap sebelumnya.

Dodo mengatakan, pihaknya melakukan penyesuaian dalam bansos tahap IV tersebut, salah satunya besaran nilai bansos menjadi Rp100.000 dalam bentuk uang tunai dan melibatkan perbankan.

"Dengan keterlibatan perbankan, diharapkan dapat mempercepat pendistribusian bansos kepada masyarakat," kata Dodo.

Dodo menuturkan, dalam pendistribusian bansos, pihaknya juga melibatkan kelurahan/desa. Kelurahan/desa pun dapat mengajak ketua rukun warga (RW) agar pendistribusian bansos tahap IV lebih cepat. 

Kelurahan/desa dapat mendistribusikan langsung ke rumah warga maupun menggelar pembagian secara terpusat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. 

"Jika pendistribusian dibagikan di kantor kelurahan/desa, pendistribusian bisa per RW dengan jadwal dan meja petugas dapat diperbanyak untuk menghidari kerumunan," ujarnya. 

"Sebagai bukti, penerima bansos harus difoto dengan kartu identitas. Jika penerima sakit atau tidak bisa datang ke kantor kelurahan/desa, dapat diwakilkan dengan membawa kartu keluarga," tutur Dado.***