Dapat Vaksin Covid-19 Duluan, Crazy Rich Helena Lim Langsung Kena Damprat Warganet

Dapat Vaksin Covid-19 Duluan, Crazy Rich Helena Lim Langsung Kena Damprat Warganet
Lihat Foto
WJtoday, Jakarta - Jagat media sosial dihebohkan dengan viralnya video yang menunjukkan penyanyi dan crazy rich Helena Lim sedang menjalani vaksin Covid-19 di Pukesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dalam video itu terlihat Helena Lim bersama beberapa orang sedang menunggu dan duduk di kursi Pukesmas Kebon Jeruk. Sang crazy rich memang tengah mengantre untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Helena Lim berharap setelah dirinya divaksin dapat bebas berpergian di tengah pandemi Covid-19

"Kita bisa ke mana-mana ya. Semoga vaksinnya berhasil, ada vaksin semuanya aman," ucap Helena Lim.

Menyikapi hal tersebut, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Kristi Wathini, berdalih kalau Helena Lim berserta keluarga masuk dalam kategori penerima vaksin.

Pasalnya mereka yang menerima vaksin bekerja di apotek.

"Mereka masing-masing membawa surat keterangan bekerja di apotek dan apotek merupakan salah satu sarana kefarmasian yang masuk dalam prioritas," jelas Kristi, Senin (8/2).

Berbeda dengan Kristi, pegiat sosial dr Tirta justru mempertanyakan pemberian vaksin terhadap Helena dan keluarganya.

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, dr Tirta menegaskan, seharusnya tenaga kesehatan menjadi prioritas dalam pemberian vaksin.

"Dapet laporan video ini dari @ningzsppd. Saya enggak kenal siapa yang ada di video ini, tapi saya cek kayanya bukan nakes ya. Terus bukan berisiko (bukan lansia). Heran saya. Harusnya warga zona merah utamakan dulu. Kan mereka butuh vaksin. Contoh Bali. Biar WNA bisa dateng ke situ? Dan vaksin sejauh ini GRATIS. Setahu saya influencer edukasi vaksin, itu dah selesai tanggal 13-14 Januri kemarin vaksin pertama. Tapi yang jelas vaksin gelombang 1 itu yang dapet harusnya nakes, orang berisiko, dan lansia, lalu guru," ucap dr Tirta penuh rasa kecewa.

"Saya rasa ini harus diklarifikasi oleh @kemenkes_ri dan pemda setempat, jika lokasi di DKI, ya monggo DKI klarifikasi @dkijakarta beserta dinkes setempat," pungkas dr Tirta.***