Ridwan Kamil: Tidak Semua yang Berpikir Kritis ke Pemerintah Itu Artinya Radikal

Ridwan Kamil: Tidak Semua yang Berpikir Kritis ke Pemerintah Itu Artinya Radikal
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut mengomentari istilah radikal dan radikalisme yang belakangan ini sedang menjadi perbincangan publik dan kerap menjadi perdebatan.

Menurut Emil -sapaan Ridwan Kamil- tidak semua yang berlabel radikal tersebut memiliki arti yang negatif. Dia kemudian memberikan salah satu contohnya.

"Lagi ramai perdebatan tentang radikal dan radikalisme. Tidak semua berlabel radikal itu negatif. Konsep Robot menggantikan kerja manusia itu contoh radikal yang tidak negatif," kata Ridwan Kamil melalui akun Instagram-nya, Selasa (16/2).


Ridwan Kamil kemudian menjelaskan bahwa tidak semua yang berpikir kritis kepada pemerintah itu artinya radikal. Namun, yang menjadi masalah adalah jika dalam konteks bernegara, ada pemikiran atau perbuatan ekstrim yang ingin mengubah ideologi negara.

"Dan Tidak semua yang yang berpikir kritis kepada pemerintah itu artinya ia radikal. Menjadi masalah jika dalam konteks bernegara, ada pemikiran atau perbuatan ekstrim yang ingin mengubah ideologi negara. Itu baru radikal yang pasti dilawan oleh sistem ideologi eksisting," ungkap Ridwan Kamil.

Mengganti ideologi Pancasila yang sudah menjadi kesepakatan bangsa menurutnya termasuk radikal. Ridwan Kamil lalu mengajak masyarakat untuk selalu menjaga Pancasila.

"Radikal kiri mau mengganti Pancasila dengan komunisme. atau radikal kanan ingin mengganti Pancasila dengan khilafah. Karenanya Pancasila harus selalu kita jaga. Mari tetap kritis terhadap semua dimensi hidup ini, penuh dengan argumentasi tanpa harus dibumbui caci maki," ujarnya.***