Buku 'Spare' Resmi Dijual, Kerajaan Inggris Masih Bungkam di Saat Pangeran Harry Buka Suara

Buku 'Spare' Resmi Dijual, Kerajaan Inggris Masih Bungkam di Saat Pangeran Harry Buka Suara
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Sekitar 150 tahun lalu, penulis konstitusi terkenal Walter Bagehot menulis bahwa monarki Inggris membutuhkan misteri. "Kita tidak boleh membiarkan cahaya matahari menyinari keajaiban," tulisnya.

Dengan serial enam episode dokumenter di Netflix, wawancara televisi, dan memoar personal, semua berisi hal yang intim dan tuduhan perselisihan, Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle tak cuma membiarkan cahaya matahari masuk, tetapi lampu sorot menyilaukan ke urusan pribadi keluarga kerajaan.

"Ini masalah konstitusional yang besar untuk Charles, masalah reputasi yang besar untuknya dan ini terjadi jelang penobatan dan di fase awal pemerintahannya," kata Catherine Mayer, penulis biografi "Charles: Heart of a King".

"Ini adalah institusi besar, punya kekuatan besar, punya dampak besar, dibiayai pembayar pajak, raja adalah kepala negara di 14 negara lain, dan kita memperlakukannya seperti opera sabun."

Narasi yang dibawa Harry dan Meghan adalah tabloid Inggris merupakan pihak jahat di mana anggota kerajaan lain terlibat kolusi demi menjaga atau meningkatkan reputasi mereka sendiri.

Dikutip dari Reuters, Selasa, Harry juga meluncurkan tuduhan terhadap ibu tirinya Camilla, istri kedua Charles, juga kakaknya William, calon pewaris tahta.

Sejauh ini, keduanya tidak merespons apa yang dikatakan Harry.

"Ini strategi yang tepat," kata salah satu mantan ajudan senior kerajaan kepada Reuters.

"Dia banyak menyerang William, sebagian kepada Camilla, tapi saya tak yakin itu akan mengganggu kepercayaan diri atas kemampuan mereka menjalani tugas."

Tidak ada keraguan bahwa publik tertarik dengan drama ini. Serial dokumenter di Netflix memecahkan rekor penonton, di mana memoar Harry jadi buku terlaris di laman Amazon Inggris, AS, Jerman, dan Kanada.

Judulnya adalah "Spare" (cadangan), bisa jadi menyiratkan rasa frustrasi dianggap sebagai cadangan pewaris tahta, berjaga-jaga sesuatu menimpa William.

Biografer kerajaan Tina Brown mengatakan orang Amerika menganggap Harry dan Meghan menarik dan mereka "menang" di AS, sementara kunjungan William dan istrinya Kate ke Boston baru-baru ini tak banyak berpengaruh.

Di Inggris, simpati terbagi antara generasi berbeda. Poling menunjukkan orang yang lebih tua tak terlalu peduli terhadap Harry dan Meghan, sementara generasi muda lebih mendukung.

Komentator kerajaan Emily Andrews mengatakan kepada Reuters, Walter Bagehot mengatakan kerajaan harus diselubungi misteri, sebab bila misteri itu terungkap maka anggota kerajaan sama saja dengan orang lain.

"Mereka tak lagi istimewa, tak lagi berbeda. Lalu kau akan berpikir, 'Mengapa uang jutaan dari pembayar pajak harus membiayai keluarga yang bersikap seperti keluarga Kardashian?"

Tapi ini bukan kali pertama. Kerajaan juga menghebohkan publik pada 1990-an saat pernikahan Charles dan Diana menjadi santapan dari tabloid Inggris.

Keduanya mengakui perselingkuhan mereka di televisi, biografi ditulis di saat yang sama, Charles meratapi masa kecilnya yang tidak bahagia, di mana ibunya Ratu Elizabeth II dianggap jauh dan ayahnya, Pangeran Philip, sebagai orang yang dominan.

Fokus media dan publik akhirnya beralih, meski Harry berargumen dengan tajam dalam bukunya bahwa dia tak banyak dibantu, pada usia 12 tahun, untuk menerima kematian ibunya dalam kecelakaan mobil di Paris - karena Diana sendiri meninggal saat melarikan diri dari paparazzi.

Buku Memoar Pangeran Harry Resmi Dijual Hari Ini

Buku memoar yang ditulis Pangeran Harry, "Spare", secara resmi dijual pada Selasa setelah kontroversi yang mencuat dalam beberapa hari terakhir mulai dari sesi wawancara televisi mengenai buku tersebut hingga isi buku yang bocor sebelum resmi terbit.

Buku "Spare" telah menarik perhatian di seluruh dunia yang mengungkap tentang perjuangan pribadi Harry dan tuduhannya terhadap anggota kerajaan Inggris termasuk ayahnya, Raja Charles; ibu tirinya, Camilla; serta kakak laki-lakinya, Pangeran William.

"Saya suka dia, saya suka keluarga kerajaan," kata Caroline Lennon, seorang pembeli buku "Spare", mengutip laporan Reuters yang disiarkan Selasa.

Lennon merupakan seorang pembeli pertama satu-satunya yang menunggu toko buku Waterstone London, Inggris, dibuka untuk membeli buku "Spare". Ketika hendak dipotret oleh pewarta foto, perempuan itu mengatakan dirinya akan segera membaca buku tersebut.

Meskipun tidak ada antrean, Waterstone mengatakan bahwa pihaknya mencatat banyaknya pra-pesan buku memoar itu. Buku "Spare" saat ini menduduki peringkat sebagai buku terlaris di situs web Amazon di Inggris, Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Kanada.

"Saya tahu mungkin beberapa hal yang dia katakan telah membuat orang lain salah paham. Dan saya tahu, pasti, ada banyak orang yang beranggapan bahwa dia tidak seharusnya mengatakan hal-hal yang dia katakan, tetapi saya yakin Harry harus diberi kesempatan untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan," kata Lai Jiang, seorang pembeli lain yang membeli buku tersebut di Singapura.

Buku "Spare" diterbitkan oleh Penguin Random House. Buku ini merupakan persembahan terbaru dari Harry dan istrinya, Meghan Markle, setelah mereka mengundurkan diri dari tugas kerajaan pada 2020. Kisah keduanya itu juga diabadikan dalam bentuk dokumenter yang tayang di Netflix bulan lalu.

Sementara itu, pihak keluarga kerajaan belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai buku yang ditulis Harry.

Sebelumnya pada Kamis (5/1) lalu, kutipan dari buku "Spare" bocor dan versi dalam bahasa Spanyolnya juga dijual di toko buku di Spanyol sebelum waktu penerbitan resmi yang ditetapkan.

Dalam memoar itu, Harry berbicara tentang kesedihannya dan tumbuh dewasa setelah kematian ibunya, Putri Diana, ketika dia baru berusia 12 tahun. Buku juga mengungkapkan bagaimana Harry yang pernah mengonsumsi obat-obatan terlarang hingga kisah lainnya.***