Catatan Komisi IV Soal Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon.

Catatan Komisi IV Soal Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon.
Lihat Foto

Wjtoday, Bandung, Gerakan tanam dan pelihara 50 juta pohon di lahan kritis Jawa Barat yang kembali didengungkan Ridwan Kamil, terutama secara khusus penanaman pohon disepanjang daerah aliran Sungai (DAS) Citarum mendapat tanggapan dari Komisi IV DPRD Jawa Barat.

Sekretaris Komisi IV DR. Buki Wibawa, M. Si,  menegaskan bahwa Komisi IV DPRD Jawa Barat pun turut mendukung langkah pemerintah provinsi Jabar melakukan gerakan penanaman pohon tersebut  agar DAS sungai Citarum segera pulih

“Pada intinya kami mendukung strategi, upaya dan rencana aksi untuk pencegahan, penanggulangan, hingga pemulihan DAS citarum, termasuk salah satunya lewat "Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon,” tegas Buky.

Akan tetapi, dia menilai ada faktor teknis yang harus diperhatikan saat program itu dilaksanakan. Jangan sampai sumbangan pohon hanya untuk memenuhi rencana penanaman 50 juta pohon semata.

"Artinya, Ridwan Kamil jangan hanya mengejar pemenuhan kuantitas. Sementara capaian untuk tanggung jawab individu memahami arti penting pohon dan menanam pohon ini tidak sampai," katanya.

Legislator fraksi Gerindra DPRD Jabar itu pun menambahkan bahwa, agar gerakan itu bukan hanya memakai anggaran sekedar untuk menanam pohon saja akan tetapi harus berkelanjutan dengan melibatkan seluruh stakeholder lainnya termasuk Partai politik dan masyarakat.

Masyarakat harus diajak untuk hidup bersih, dan menjaga mata air. Bagaimana masyarakat terlibat dalam pelestarian hutan, menanam pohon,memelihara pohon, membersihkan sungai dan lainnya.

Buky menilai upaya penanaman pohon oleh pemerintah  sebagai langkah sia-sia. Jika tidak ada pemahaman ke masyarakat tentang bagaimana merawat pohon yang telah ditanam.

“Artinya lingkungan dan masyarakat itu harus dilibatkan, kalau cuma gerakan tanam pohon di lahan kritis yang dilakukan Gubernur Jawa Barat kemudian tidak disertai tata cara bagaimana cara perawatannya ya tidak akan menjadi apa-apa,,” tutur Buky.

Lebih lanjut, Buky pun mengatakan agar mindset masyarakat harus dirubah. Pemikiran tentang sungai itu bukan tempat untuk membuang akan tetapi jadikanlah sungai sebagai halaman depan masyarakat.

“Filosofi itu penting, selama ini orang berpikir membuang sampah, kotoran, sehingga sungainya jadi tercemar apalagi ditambah industri-industri yang membuang limbah berbahaya, jika faktor-faktor itu tidak terselesaikan, maka berapapun biaya yang dikeluarkan masalah Citarum tidak akan selesai,” kata Buky

Sebagai penutup Buky kembali menegaskan, program menanam pohon harus didukung. Namun, sosialisasi penanaman pohon juga jangan hanya sekadar seremonial. Sebaiknya juga dilakukan di sekolah-sekolah hingga tataran pemerintahan terendah di kelurahan atau desa.

"Yang penting bagaimana menyosialisasikan, bagaimana merawat, dan memonitoring setelah pohon itu ditanam," pungkasnya. ***

Sekretaris Komisi IV Dr. Buky Wibawa Karya Guna., M.Si, Fraksi Gerindra Persatuan. DAPIL 1 : KOTA BANDUNG & KOTA CIMAHI