Cerebral Palsy, Penyakit yang Diidap Anak dari Seorang Ibu yang Meminta Dilegalkannya Ganja untuk Medis

Cerebral Palsy, Penyakit yang Diidap Anak dari Seorang Ibu yang Meminta Dilegalkannya Ganja untuk Medis
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Seorang ibu bersama anaknya yang menderita penyakit Cerebral Palsy membawa poster dan surat terbuka di car free day (CFD) Sudirman hingga berujung ke Mahkamah Konstitusi (MK), Minggu (27/6/2022).

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) didesak membuka mata atas penggunaan ganja untuk medis. Lalu apa itu Cerebral Palsy?

Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah nama sekelompok kondisi yang memengaruhi otot dan saraf. Penyakit ini bukan bawaan, tapi dimulai dari tahap awal kehidupan yaitu sejak lahir.

Ada tiga jenis cerebral palsy (CP), spastic (paling umum), dyskinetik, dan ataksik.

Cerebral palsy atau serebral palsi adalah kondisi seumur hidup yang tidak akan memburuk. Kebanyakan anak pengidap serebral palsi dapat memiliki aktivitas sehari-hari yang normal pula.

Beberapa orang terkena penyakit taraf ringan dan dapat hidup cukup normal sementara yang lainnya mengalami gejala yang lebih parah.

Banyak orang memiliki tingkat kecerdasan yang normal meskipun mengalami cacat fisik yang parah.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Cerebral palsy adalah kondisi gangguan tumbuh kembang anak yang bisa terjadi pada bayi baru lahir dan anak kecil.

Melansir dari Healthy Children, anak-anak dengan CP memiliki gangguan otak untuk mengontrol gerakan motorik.

Kondisi ini menyebabkan berbagai jenis kecacatan motorik yang bervariasi, dari ringan sampai sangat dalam.

Anak dengan cerebral palsy cenderung sangat kesulitan dalam berjalan atau mungkin tidak bisa berjalan sama sekali.

Apa saja tanda-tanda dan gejala cerebral palsy?

Cerebral palsy adalah kondisi yang bisa terjadi dengan tingkat ringan, sedang, atau parah. Pada dasarnya, serebral palsi terjadi ketika perkembangan motorik anak tidak berkembang dengan baik.

Berikut beberapa tanda cerebral palsy pada anak sesuai dengan usianya:

Bayi usia di bawah 6 bulan

Secara umum, berikut tanda atau gejala cerebral palsy yang muncul pada bayi di bawah 6 bulan:

- Tidak mengangkat kepala ketika Anda menarik tangannya.
- Tubuhnya terkulai lemas.
- Saat dipeluk, tubuhnya menjauhi Anda.
- Saat tubuhnya diangkat, kaki menjadi kaku dan bentuk kakinya bersilang.

Bayi di atas 6 bulan

Untuk bayi di atas 6 bulan, berikut gejalanya:

- Mengulurkan hanya dengan satu tangan sambil mengepal.
- Sulit mengunyah makanan.

Bayi usia di atas 10 bulan

Sementara itu, pada bayi usia 10 bulan, gejala yang mungkin terlihat yaitu:

- Merangkak dengan posisi miring, mendorong pakai satu tangan dan kaki menyeret.
- Menggerakkan bokong dengan kondisi terduduk tanpa merangkak.

Berbagai hal yang telah disebutkan merupakan bagian dari perkembangan motorik bayi yang menjadi tanda si kecil mengalami cerebral palsy.

Jenis cerebral palsy

Pada dasarnya, gejala cerebral palsy adalah termasuk pergerakan lengan dan kaki yang abnormal, bayi sulit makan, hingga bentuk otot yang buruk pada awal kehidupan.

Namun selain itu, perkembangan berjalan dan berbicara yang lambat, postur tubuh abnormal, kejang otot, tubuh kaku, koordinasi yang buruk, dan mata yang terlihat marah juga bisa menjadi ciri lainnya.

Dilansir dari Cerebral Palsy Guidance, terdapat 4 jenis cerebral palsy yang perlu Anda pahami untuk membedakan setiap gejala dan tandanya.

Spastic cerebral palsy

Sekitar 75 persen cerebral palsy adalah jenis spastic. Pada anak dengan serebral palsi spastic, ia biasanya memiliki otot yang menyempit dengan pergerakan yang kaku, terutama pada kaki, lengan, dan punggung.

Gerakan motorik yang tidak bisa dikendalikan juga menyebabkan kesulitan dalam beberapa hal berikut:

- Mengendalikan otot
- Sulit bergerak dari posisi satu ke posisi lain
- Otot kaku dan kejang
- Gerakan yang dibuat tidak normal
- Menghambat gerakan

Spastic juga memiliki turunan lain yang dibagi sesuai dengan kondisi anak. Seperti quadriplegia spastik yang berdampak pada tubuh bagian atas dan bawah anak yang sangat membatasi gerakan dan mobilitas.

Ada juga diplegia spastic yang memengaruhi bagian bawah tubuh. Biasanya, anak yang menderita ini masih bisa berjalan tapi memerlukan alat bantu berjalan.

Terakhir, ada hemiplegia spastic yang hanya mengenai satu sisi tubuh dan biasanya menyerang lengan daripada kaki. Anak yang mengalami ini sebagian besar bisa berjalan.

Dyskinetik cerebral palsy

Jenis ini adalah serebral palsi yang paling umum kedua. Gejalanya meliputi:

- Dystonia, anak melakukan gerakan berulang dan memutar.
- Athetosis, gerakan menggeliat.
- Chorea, gerakan anak yang tidak terduga dan sulit dikendalikan.
- Sulit menelan dan bicara.
- Postur tubuh yang buruk.

Ataxic cerebral palsy

Cerebral palsy ataksik adalah kondisi yang memengaruhi seluruh tubuh sehingga anak memiliki masalah keseimbangan dan koordinasi.

Anak tampak memiliki pergerakan yang lambat dan tidak terkendali, serta bentuk otot yang buruk yang membuat mereka sulit duduk tegap dan berjalan.

Campuran cerebral palsy

Gejala campuran cerebral palsy adalah kombinasi dari dua atau tiga jenis serebral palsi yang sudah dijelaskan di atas. Namun, campuran yang paling umum terjadi yaitu campuran spastic dan dyskinetik.

Mengingat serebral palsi adalah kondisi yang melibatkan kinerja otak dan otot, terkadang anak dengan CP bisa memiliki kesulitan belajar, mendengar, atau melihat, atau keterbelakangan mental.

Kapan anak harus diperiksa ke dokter?

Cerebral palsy adalah penyakit yang perlu penanganan khusus. Diagnosis awal dapat membantu mencegah banyak gejala dan mengontrol penyakit dengan lebih baik.

Bila Anda melihat adanya tanda dan gejala di atas atau masalah koordinasi dan fungsi otot pada anak Anda, konsultasikanlah kepada dokter.

Apa penyebab cerebral palsy?

Penyebab cerebral palsy adalah karena adanya cedera pada bagian otak yang mengontrol kemampuan untuk menggunakan otot.

Cerebral berarti berhubungan dengan otak. Palsy berarti kelemahan atau kesulitan menggunakan otot.

Beberapa penyebab lain yang bisa menyebabkan anak mengalami cerebral palsy adalah sebagai berikut:

- Mutasi genetik yang menjadi faktor utama perkembangan yang tidak normal.
- Infeksi pada ibu hamil yang berpengaruh pada perkembangan janin.
- Janin mengalami stroke yang membuat pasokan darah ke otak mengalami gangguan.
- Infeksi pada bayi yang menyebabkan peradangan di dalam atau sekitar otak.
- Cedera kepala pada bayi karena kecelakaan atau jatuh ketika masih di dalam kandungan.
- Kurangnya pasokan oksigen ke otak yang berhubungan dengan persalinan.

Apa yang meningkatkan risiko penyakit ini?

Selain yang sudah disebutkan di atas, ada sejumlah faktor yang dikaitkan dengan peningkatan risiko cerebral palsy dari aspek kesehatan ibu, janin, dan kandungan.

Kesehatan ibu hamil

Tanpa disadari, paparan zat kimia berbahaya bisa menjadi racun ketika sedang hamil dan secara signifikan meningkatkan risiko cerebral palsy pada bayi.

Infeksi yang perlu menjadi perhatian di antaranya:

- Herpes saat hamil yang ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan
- Infeksi parasit toksoplasmosis
Infeksi virus zika
- Ibu mengalami cedera atau infeksi selama kehamilan.
- Gangguan kehamilan yang membuat janin tidak mendapatkan cukup oksigen di dalam kandungan

Ibu yang mengalami infeksi zika, bisa menyebabkan ukuran kepala anak lebih kecil dari normal (mikrosefali) dan bisa menyebabkan cerebral palsy.

Sementara untuk infeksi parasit toksoplasmosis umum ditemukan dalam makanan yang tidak matang, atau terpapar sesuatu yang terkontaminasi tanah, juga kotoran kucing.

Penyakit bayi baru lahir

Selain faktor kesehatan dan kondisi ibu, penyakit yang diderita bayi ketika baru lahir juga bisa meningkatkan risiko cerebral palsy adalah:
- Bakteri meningitis
- Pendarahan pada otak

Kondisi perdarahan otak disebabkan karena bayi mengalami stroke di dalam rahim. Sementara itu, infeksi bakteri meningitis menyebabkan peradangan pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Faktor kelahiran

Risiko serebral palsi meningkat karena faktor kelahiran, beberapa di antaranya:
- Kondisi bayi sungsang
- Berat badan lahir rendah (BBLR)
- Bayi kembar
- Bayi lahir prematur

Bayi yang usia kandungannya kurang dari 28 minggu berisiko mengalami cerebral palsy. Semakin awal lahir, semakin besar risikonya terkena serebral palsi.

Sementara itu, bayi yang beratnya kurang dari 2,5 kilogram berisiko tinggi terkena CP dan kemungkinan semakin besar ketika berat badan lahir ikut turun.

Apa dampak yang bisa terjadi akibat cerebral palsy?

Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi akibat serebral palsi:

1. Cacat kognitif atau cacat intelektual

Sekitar sepertiga hingga setengah anak yang mengalami cerebral palsy memiliki perkembangan kognitif yang kurang baik atau cacat kognitif dan intelektual.

Kecacatan ini paling sering terjadi pada mereka yang menderita quadriplegia spastik, di mana beberapa anggota tubuhnya terpengaruh.

Mereka yang memiliki kondisi gabungan serebral palsi dan epilepsi berisiko tinggi memiliki kecacatan intelektual. Ketidakmampuan belajar juga menjadi komplikasi orang dengan serebral palsi.

2. Masalah penglihatan

Menurut Cerebral Palsy Foundation, sekitar 1 dari 10 orang dengan cerebral palsy memiliki gangguan penglihatan. Lalu, 1 dari 25 orang CP memiliki masalah pendengaran yang parah.

Masalah penglihatan mungkin akan berisiko menimbulkan mata juling pada anak. Di mana mata juling dapat memengaruhi kemampuan mata untuk mengetahui seberapa jauh atau dekat sesuatu yang dilihat.

Apabila masalah penglihatannya sekadar mata kabur, mata minus, dan silinder, pakai kacamata atau kontak lens kemungkinan dapat memperbaiki kondisi ini.

3. Sulit mengendalikan beberapa otot tertentu

Komplikasi yang dapat terjadi pada cerebral palsy adalah bisa mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan beberapa otot tertentu. Umumnya otot seperti seperti otot bibir, rahang, tenggorokan, dan lidah.

Hal ini sering kali menyebabkan orang dengan serebral palsi tidak bisa menahan air liur mereka, sulit mengunyah, dan sulit menelan.

Masalah-masalah ini seringkali mengganggu kemampuan mereka untuk makan makanan sehat dan berisiko kekurangan gizi.

4. Skoliosis dan tungkai yang pendek

Anak-anak dengan cerebral palsy dapat mengalami setengah tubuhnya mengalami pemendekan, bisa pada kaki dan lengan.

Perbedaan antara kaki kiri dan kanan sekitar 5 cm dan perlu konsultasi dengan ahli ortopedi bila terjadi pemendekan.

Tergantung pada tingkat perbedaan tinggi kedua kaki, kalau parah, akan dilakukan pengangkatan untuk menyamakan tinggi badan.

Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kemiringan panggul yang bisa menyebabkan melengkungnya tulang belakang atau skoliosis. Terkadang bedah operasi perlu dilakukan untuk memperbaiki skoliosis anak Anda.

5. Masalah pada gigi

Banyak anak-anak dengan CP memiliki risiko terkena penyakit mulut karena kebersihannya yang kurang baik.

Kesulitan mengunyah dan perkembangan bahasan anak yang buruk juga menjadi penyebab hadirnya radang gusi dan gigi berlubang untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Tidak hanya itu, anak-anak juga mengalami cacat pada enamel gigi yang membuat gigi lebih rentan rusak.

Obat-obatan yang dikonsumsi, seperti obat kejang dan asma, bisa berpengaruh pada pembentukkan lubang di gigi.

6. Gangguan pendengaran

Beberapa anak dengan cerebral palsy mengalami gangguan pendengaran sebagian atau bahkan secara total. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit kuning yang parah atau kekurangan oksigen (anoxia) saat lahir.

Tanda pendengaran anak tidak berfungsi dengan baik adalah ketika dia tidak berkedip saat mendengar suara keras ketika usia 1 bulan.

Anak juga tidak menoleh pada sumber suara ketika usia 3-4 bulan atau tidak mengucapkan sepatah katapun ketika bayi usia 12 bulan. Jangan lupa untuk diskusikan dengan dokter untuk konsultasi lebih lanjut.

7. Masalah sendi

Anak yang mengalami cerebral palsy spastik sering memiliki masalah dengan sendi. Seperti pengerasan sendi karena tarikan otot yang tidak merata dari otot satu ke otot lain.

Silakan berkonsultasi dengan fisioterapis untuk meregangkan otot pada anak agar mencegah pengerasan sendi kembali terjadi.

8. Masalah dengan refleks tubuh

Setengah dari anak-anak CP mengalami masalah dengan refleks tubuh. Sebagai contoh, anak CP mungkin tidak bisa merasakan ketika tangan, kaki, atau lengan disentuh atau terkena sesuatu.

Ketika tangan anak sedang rileks, ia tidak bisa menggerakkan jari tangan tanpa melihat jarinya.

Diagnosis & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja tes yang biasa dilakukan?

Cerebral palsy adalah penyakit yang membutuhkan penanganan khusus. Dokter akan memeriksa fisik dan pergerakan anak dengan hati-hati.

Dokter mungkin menyuruh tes untuk memastikan CP, termasuk CT dan MRI otak, ultrasound, dan tes konduksi saraf.

Apa saja pilihan pengobatan untuk cerebral palsy?

Cerebral palsy adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan, tapi gejala dan cacat dapat dibantu dengan terapi fisik, terapi okupasi, konseling psikologi, dan operasi.

Terapi fisik membantu anak mengembangkan otot yang lebih kuat dan bekerja dengan keahlian seperti berjalan, duduk, dan keseimbangan.

Alat tertentu seperti penyangga logam untuk kaki, atau pembebat, mungkin juga bermanfaat bagi anak.

Dengan terapi okupasi, anak mengembangkan kemampuan motorik yang baik, misalnya untuk memakai baju, makan, dan menulis.

Terapi bicara dan bahasa membantu anak dengan kemampuan berbicaranya. Anak dan keluarga dibantu dengan pendukung, pendidikan khusus, dan servis yang terkait.

Terapi untuk anak cerebral palsy

Meski cerebral palsy adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan agar kemampuan anak lebih baik, dilansir dari Mayo Clinic:

Latihan fisik


Bentuk terapi latihan fisik bisa membantu kekuatan otot, fleksibilitas, keseimbangan, perkembangan motorik, dan mobilitas anak.

Bentuk latihannya seperti menggenggam sesuatu benda, menggulung, mengontrol gerak kepala, dan badan. Setelah itu, terapis akan melatih anak untuk pemakaian kursi roda.

Dalam latihan bersama terapis yang sudah ahli, Anda bisa belajar cara merawat dengan aman dan nyaman untuk kebutuhan sehari-hari anak di rumah, seperti mandi, memberi makan, dan lainnya.

Terapi wicara dan bahasa

Anak dengan serebral palsi mengalami kesulitan dan cenderung terlambat bicara.

Untuk melatih kemampuan bicara anak, Anda membutuhkan ahli bahasa yang bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi, setidaknya dengan bahasa isyarat.

Bila kesulitan dalam berkomunikasi, mereka juga akan mengajarkan anak menggunakan alat komunikasi lain, seperti komputer dan ponsel.

Terapi wicara juga bisa mengatasi kesulitan mengunyah dan menelan.

Terapi rekreasi

Maksud dari terapi ini yaitu aktivitas di luar ruangan yang membuat anak lebih banyak bergerak agar motoriknya terlatih.

Ambil contohnya menunggang kuda, berjalan di rerumputan. Jenis terapi ini bisa membantu anak dalam meningkatkan keterampilan motorik, bicara, dan perkembangan emosional anak.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini?

Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin membantu mengatasi cerebral palsy:
- Hindari risiko seperti campak jerman selama kehamilan.
- Hubungi dokter tentang pengobatan yang membantu mengurangi gejala.
- Cari tahu sekolah dengan pendidikan khusus dan layanan yang terkait untuk anak.
- Bersikap positif tentang orang dengan CP.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Nutrisi untuk anak dengan kondisi cerebral palsy

Melansir Irish Nutrition & Dietetic Institute, anak dengan cerebral palsy lebih berisiko mengalami kurang gizi.

Penyebabnya bisa berasal dari ketidakmampuan untuk makan sendiri, gangguan saat mengunyah dan menelan, hingga bentuk makanan yang harus dimodifikasi.

Beberapa cara untuk memenuhi nutrisi anak cerebral palsy adalah:

Memodifikasi bentuk makanan dan porsi makan anak

Modifikasi bentuk, porsi, dan menu makanan anak terkadang diperlukan agar anak bisa makan lebih banyak.

Anda mungkin perlu mencincang dan menghaluskan makanan, atau menambahkan kaldu, susu, dan kuah agar anak dapat makan dengan lebih mudah.

Jika si kecil tergolong susah makan, coba bagi porsi makan utama yang tadinya tiga kali sehari menjadi 5-6 kali dengan porsi yang lebih kecil.

Memberikan makanan lewat tabung bila diperlukan

Sebagian anak dengan serebral palsi tidak bisa mengunyah dan menelan dengan baik sehingga sulit bagi orangtua untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.

Satu-satunya jalan adalah memberikan makanan melalui tabung.

Pemberian makanan lewat tabung juga dilakukan apabila anak hanya bisa makan dalam jumlah sedikit.

Lewat cara ini, orangtua tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan serebral palsi secara optimal. Risiko efek sampingnya pun lebih kecil.

Memberikan asupan suplemen

Oleh sebab itu, dokter dan ahli gizi akan memberikan suplemen berisi vitamin, mineral, protein, atau kalori karena mereka sulit memperoleh gizi yang dibutuhkan balita.

Meski efektif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan serebral palsi, pemberian suplemen harus dilakukan sesuai anjuran dokter dan ahli gizi.

Hal ini disebabkan karena dosis dan bentuk suplemen yang diperlukan berbeda-beda pada tiap anak.***

(Berbagai Sumber)