Dampak Vape yang Diisukan Buat Paru-paru Menyusut Hingga Penyakit Serius

Dampak Vape yang Diisukan Buat Paru-paru Menyusut Hingga Penyakit Serius
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Menurut data dari WHO, lebih dari 7 juta orang meninggal akibat penyakit yang ditimbulkan asap rokok tiap tahunnya. Mirisnya, sekitar 890.000 kasus yang berujung kematian mesti dialami oleh perokok pasif. 

Lain rokok tembakau, lain pula rokok elektrik atau vape yang kini banyak digunakan oleh kalangan generasi milenial. Vape disebut-sebut memicu berbagai macam penyakit paru-paru. Oleh karena itu, beberapa negara dengan tegas melarang peredaran vape atau kepemilikan vape. 

Seorang wanita bernama Chris Chee di Malaysia menceritakan salah satu keluarganya mengalami kerusakan paru-paru akibat vape atau rokok elektrik. Chris membagikan cerita itu melalui akun Facebook pada Juni 2022 dan kembali viral beberapa waktu ini.

"Jika Anda telah melakukan vaping selama lebih dari dua bulan, periksalah paru-paru Anda," tulis wanita itu, dikutip dari World of Buzz, Senin (30/1/2023).

Chris mengungkapkan, saat itu kondisi dari keluarganya ini masih bisa diselamatkan. Namun memerlukan biaya perawatan yang sangat besar. Diketahui, area paru-paru keluarganya itu rusak dan harus diangkat melalui operasi.

"Paru-paru kanannya lebih kecil dari yang kiri sekarang," kata Chris.

"Anggota keluarga saya memiliki pola pikir yang sama, sampai dia melihat pamannya mengidap akibat vaping, dan akhirnya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan," jelasnya.

Prosedur itu pun membuahkan hasil, dan membuat pria, keluarganya Chris itu berangsur pulih. Chris mengatakan ia diizinkan untuk menulis postingan tentang kondisi anggota keluarganya itu untuk menyebarkan kesadaran soal bahaya vape kepada orang lain.

Sebagaimana diketahui, vape atau rokok elektrik kerap kali disebut sebagai solusi bagi mereka yang ingin berhenti merokok konvensional. Padahal, keduanya sama-sama berbahaya dan bisa memberi dampak pada organ tubuh, termasuk paru-paru. Lantaran dasarnya sudah miskonsepsi seperti ini, banyak orang yang akhirnya kerap mengabaikan dampak vape pada paru-paru.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), vape adalah alat yang pemanas cairan menjadi gumpalan aerosol (uap) untuk dihirup ke dalam paru-paru. Berbeda dengan rokok konvensional yang membakar tembakau untuk menghasilkan asap. Cairan dalam produk vape mengandung berbagai kombinasi bahan, termasuk nikotin, zat kimia lain, perasa, dan bersifat racun.

Adapun dampak vape bagi paru-paru tak hanya bikin organ tersebut menyusut, tetapi juga mendatangkan sejumlah penyakit serius. Di antaranya:

1. "Popcorn Lung"

"Popcorn lung" atau dikenal bronchiolitis obliterans (BO), merupakan suatu kondisi langka yang diakibatkan oleh kerusakan saluran udara kecil paru-paru. BO awalnya ditemukan saat pekerja pabrik popcorn mulai sakit. Pelakunya adalah diacetyl, bahan tambahan makanan yang digunakan untuk mensimulasikan rasa mentega dalam popcorn microwave.

Diacetyl sering ditambahkan ke e-liquid vape untuk meningkatkan rasa. Menghirup diacetyl menyebabkan peradangan dan jaringan parut permanen di cabang terkecil saluran udara paru-paru yang membuat sulit bernapas. Popcorn lung tidak memiliki pengobatan yang bertahan lama. Adapun gejalanya meliputi:

  • Batuk
  • Mengi
  • Sakit dada
  • Sesak napas

2. Pneumonia Lipoid Terkait Vaping

Berbeda dengan pneumonia klasik yang disebabkan oleh infeksi, pneumonia lipoid berkembang ketika asam lemak (bahan penyusun lemak) masuk ke paru-paru. Pneumonia lipoid terkait vaping adalah hasil dari menghirup zat berminyak yang ditemukan dalam e-liquid, memicu respons inflamasi di paru-paru. Gejala pneumonia lipoid meliputi:

  • Batuk kronis
  • Sesak napas
  • Batuk darah atau lendir bercampur darah

"Tidak ada pengobatan yang baik untuk pneumonia lipoid, selain perawatan suportif, sementara paru-paru sembuh dengan sendirinya," kata ahli bedah kanker paru-paru Hopkins, Stephen Broderick.

"Satu-satunya hal terpenting yang dapat Anda lakukan adalah mengidentifikasi apa penyebabnya," lanjutnya.

3. Pneumotoraks Spontan Primer

Pneumotoraks spontan primer atau paru-paru kolaps, terjadi ketika ada lubang di paru-paru tempat keluarnya oksigen. Ini bisa jadi akibat cedera, seperti luka tembak atau pisau, maupun ketika gelembung udara di bagian atas paru-paru pecah dan menimbulkan robekan kecil.

Merokok dan vaping kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko pecahnya lepuh atau gelembung udara tersebut, sehingga menyebabkan kolaps paru-paru.

"Kami selalu bertanya apakah mereka merokok, dan mereka sering berkata, 'Tidak, saya tidak merokok. Tapi saya melakukan vape.' Sekarang kami memberitahu pasien untuk tidak merokok atau vape jika mereka ingin menghindari kolaps paru dan operasi di masa mendatang," imbuhnya lagi.

Tanda-tanda paru-paru yang kolaps meliputi:

  • Nyeri dada atau bahu yang tajam
  • Sesak napas
  • Sulit bernafas

Perawatan oksigen dan istirahat mungkin adalah satu-satunya yang dibutuhkan untuk menyembuhkan paru-paru yang kolaps. Tetapi kasus yang lebih lanjut membutuhkan selang dada untuk mengalirkan oksigen yang bocor dari rongga tubuh, atau melakukan pembedahan untuk memperbaiki lubang di paru-paru.

4. Kanker Paru-paru

Vape kemungkinan bisa meningkatkan risiko kanker. Mengingat vaping memasukkan sejumlah bahan kimia ke dalam paru-paru. Meskipun begitu, sampai saat ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

"Kita tahu bahwa merokok tembakau memaksa partikel kecil untuk disimpan jauh di dalam pohon bronkial dan dapat menyebabkan perkembangan kanker. Hal yang sama mungkin berlaku untuk vaping," kata Broderick.***