Deteksi Penyebaran Covid-19 Usai Libur Lebaran Seluruh ASN Pemkab Garut Dites Usap

Deteksi Penyebaran Covid-19 Usai Libur Lebaran Seluruh ASN Pemkab Garut Dites Usap
Lihat Foto

WJtoday, Garut - Seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Garut secara bertahap menjalani tes usap untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 setelah cuti dan libur Lebaran 2022.

"Swab antigen ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran yang diterbitkan oleh Satgas Covid-19, guna mengantisipasi penyebaran virus pascalibur dan cuti lebaran," kata Humas Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Garut Yeni Yunita, Jumat (13/5/2022).

Ia menuturkan pelaksanaan tes usap bagi kalangan ASN di lingkungan Pemkab Garut ditargetkan sebanyak 13 ribuan orang yang dilakukan secara massal di setiap instansi masing-masing.

Tes usap itu, kata dia, bertujuan untuk mendeteksi secara dini penyebaran wabah Covid-19 di lingkungan kerja Pemkab Garut setelah libur Lebaran, sekaligus meningkatkan jumlah pengusutan agar level PPKM di Garut turun dari level 2 ke level 1.

"Kami mengajak rekan-rekan di SKPD untuk melakukan tes 'swab', dan jika berhalangan hadir karena sakit atau yang lainnya bisa melakukan koordinasi dengan puskesmas terdekat agar bisa mendapatkan pelayanan tes 'swab' antigen," ujarnya.

Ia menambahkan tes usap bagi ASN itu sesuai surat edaran yang terbit 11 Mei 2022 yang menginstruksikan semua kepala perangkat daerah untuk memastikan pegawainya sudah melakukan tes usap sebelum 15 Mei 2022.

"Testing ini juga sebagai salah satu kelengkapan dokumen pembayaran tambahan penghasilan ASN," sebut Yeni.

Kepala Asosiasi Puskesmas se-Indonesia Kabupaten Garut, Amilia menambahkan tim medis di puskesmas diinstruksikan untuk melakukan tes usap antigen bagi semua ASN di satuan kerja perangkat daerah masing-masing.

Targetnya, kata dia, bisa melakukan tes usap sebanyak 13 ribuan orang yang harus selesai sampai 15 Mei 2022.

"Hari ini kita melaksanakan swab yang diinstruksikan oleh Bapak Bupati untuk menindaklanjuti pemberlakuan PPKM di Kabupaten Garut yang naik di level 2, di mana salah satu faktornya karena angka testing kita kurang," ungkap Amilia.  ***