Diet Mediterania Dapat Kurangi Risiko Demensia Khusus untuk Lansia

Diet Mediterania Dapat Kurangi Risiko Demensia Khusus untuk Lansia
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Lansia yang mengikuti diet Mediterania dapat menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer.

Dalam temuan penelitian baru, mereka yang secara teratur mengonsumsi ikan selain sayuran berdaun hijau, minyak, kacang-kacangan, kacang-kacangan dan serat tinggi, sesuai diet, mungkin juga dapat mengurangi usia otak mereka sendiri.

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Neurologi, dalam kasus ini, lebih sedikit gumpalan protein abnormal, yang merupakan tanda bahaya Alzheimer, telah muncul.

Mereka yang berusia di atas 65 tahun yang menunjukkan pola makan sehat yang konsisten memiliki usia otak 18 tahun lebih muda daripada mereka yang memiliki pola makan burger dan kentang goreng yang lebih gemuk.

"Studi ini mengambil apa yang kita ketahui tentang hubungan antara nutrisi dan risiko penurunan kognitif selangkah lebih maju dengan melihat perubahan otak spesifik yang terjadi pada penyakit Alzheimer," kata Heather Snyder, wakil presiden hubungan medis dan ilmiah di Asosiasi Alzheimer. Berita AS & Laporan Dunia.

Meskipun dia tidak ikut serta dalam penelitian tersebut, Snyder menambahkan bahwa hasilnya "menarik".

Jaringan otak diambil dari 581 otak yang diotopsi dan dianalisis dengan skor seberapa baik pola makan orang tersebut.

Mereka yang menjalani diet Mediterania - atau saudara dekatnya diet MIND (Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay) menghitung yang terbaik.

Meskipun para ahli mengatakan tidak ada bukti nyata bahwa kebiasaan makan Mediterania atau MIND menangkal demensia, penelitian ini memperkuat bukti bahwa hal itu membantu mengurangi usia otak.

Temuan juga menemukan bahwa perubahan terkecil, seperti mengonsumsi satu cangkir sayuran hijau setiap hari, dapat menunjukkan usia otak yang lebih muda hingga empat tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi makanan seperti kangkung atau bayam.

Mereka yang makan tujuh porsi mingguan melihat pengurangan hingga 19 tahun penuaan otak.

Penelitian ini juga "memberi kita pandangan pertama ke dalam mekanisme" tentang bagaimana pola makan dikaitkan dengan risiko Alzheimer, kata peneliti utama Puja Agarwal.

Akumulasi plak otak yang lebih sedikit mungkin merupakan salah satu cara diet - dikenal untuk meredakan peradangan dalam tubuh dan melindungi sel - membantu mencegah demensia, katanya, menambahkan bahwa terlalu dini untuk mengetahui caranya.***