Dinkes Kota Bogor Catat Kasus Penyakit DBD Rata-rata di Atas 100 Pasien dalam 4 Bulan Terakhir

Dinkes Kota Bogor Catat Kasus Penyakit DBD Rata-rata di Atas 100 Pasien dalam 4 Bulan Terakhir
Lihat Foto

WJtoday, Bogor - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat mendata rata-rata kasus penyebaran penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) yang terdata di rumah sakit dan puskesmas dalam empat bulan terakhir dari Januari-April 2022 mencapai di atas 100 pasien setiap bulan, Minggu (15/5/2022).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena, di Kota Bogor, Ahad, mengatakan penyakit DBD merupakan salah satu konsentrasi penanganan di puskesmas dan rumah sakit yang ada di daerahnya.

"Dari rata-rata di atas 100 pasien, pada Bulan Februari hanya ada 75 orang dan yang tertinggi ada pada Bulan Maret sebanyak 155 orang," kata Erna.

Erna merinci, pada Bulan Januari di musim penghujan kasus pasien DBD mencapai 129 orang. Kemudian turun pada Bulan Februari menjadi 75 orang, melonjak 100 persen menjadi 155 orang pada Bulan Maret dan mulai turun pada April menjadi 152 orang.

Data-data itu dilaporkan dari 25 puskesmas yang tersebar di enam kecamatan yang ada di Kota Bogor.

Menurut data Dinkes Kota Bogor, pada Bulan April, terdapat di Puskesmas Bondongan sebanyak 24 orang disusul Puskesmas Bogor Timur 19 orang, Puskesmas Mulya Harja 13 orang, Puskesmas Cipaku 12 orang.

Selanjutnya, Puskesmas Bogor Utara sebanyak 10 pasien, Puskesmas Bogor Selatan, Puskesmas Pondok Rumput delapan orang, Puskesmas Kedung Badak tujuh orang, Puskesmas Gang Kelor enam orang, Puskesmas Mekarwangi lima orang, Puskesmas Tegal Gundil, Sempur dan Belong dan Pasir Mulya masing-masing empat orang.

Puskesmas Merdeka dan Sindang Barang masing-masing tiga orang, Puskesmas Warung Jambu dan Semplak masing-masing dua orang, Puskesmas Kayu Manis, Bogor Tengah, Lawang Gintung dan Pulo Armyn masing-masing satu orang, sementara Puskesmas Tanah Sareal dan Gang Aut nol pasien.

Penyakit DBD yang disebabkan nyamuk akibat genangan air yang jarang dibersihkan di lingkungan tempat tinggal atau beraktivitas warga, perlu diantisipasi oleh masyarakat.

Entomolog Kesehatan Dinkes Kota Bogor Fairuz Hayati menambahkan DBD dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya dengan gejala demam tinggi mendadak, sakit kepala, ruam, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah serta kelelahan dan pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok membahayakan nyawa.

"Pada umumnya, penderita DBD juga akan mengalami fase demam selama 2-7 hari. Kewaspadaan DBD perlu dilakukan serius masyarakat," kata Fairuz.***