E-mail Kepala Lab Wuhan Bocor, Ilmuan Diimbau Jangan Bicara Soal Covid-19

E-mail Kepala Lab Wuhan Bocor, Ilmuan Diimbau Jangan Bicara Soal Covid-19
Lihat Foto

WJtoday, China - Kepala laboratorium di Wuhan, China rupanya sempat mengirim surat elektronik (e-mail) kepada para ilmuwan agar tak membicarakan apapun tentang asal usul virus corona tipe baru pada Januari 2020. 

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengklaim kabar tersebut setelah mendapatkan bocoran informasi dari US Right to Know (USRTK).

Kabar yang mengejutkan tersebut sekaligus menunjukkan upaya Partai Komunis China dalam mengendalikan narasi soal Covid-19 saat awal masa pandemi Covid-19

Dilansir The Sun, e-mail direktur Institut Virologi Wuhan (WIV), Wang Yanyi, kepada para ilmuwan diperoleh USRTK sebagai sebuah organisasi nirlaba penelitian kesehatan masyarakat berisikan larangan keras untuk berkomentar mengenai virus corona.

Sementara itu, sebuah memo yang dibagikan oleh Terminus 2049, sebuah akun blog berbasis masyarakat yang berupaya mengarsipkan berita-berita dari media China yang disensor pemerintah, juga menunjukkan dugaan adanya arahan dari pejabat tinggi lab. 

Menurut pelacakan Terminus 2049, Yanyi telah mengirim e-mail yang isinya secara tegas melarang stafnya berbicara di depan umum tentang virus corona jenis baru.

Yanyi yang ahli imunologi sebelumnya telah membantah dugaan kebocoran laboratorium Wuhan sebagai penyebab pandemi Covid-19. Kawat diplomatik resmi Amerika Serikat yang diperoleh USRTK itu berasal dari laporan blogger di Ghuangzhou.

Menurut korespondensi tersebut, berita yang beredar pada Januari 2020 telah diblokir di media sosial. Berita laporan blogger di Ghuangzhou itu kemudian ditandai sebagai "SBU", yakni sensitive but unclassified.

Sejumlah laporan juga mengungkapkan adanya peningkatan dalam pemblokiran percakapan di aplikasi WeChat, unggahan di Weibo, hingga situs web lain pada hari-hari awal wabah Covid-19 dikonfirmasi awal 2000. Otoritas China telah diduga berusaha menyensor obrolan seputar virus corona jenis baru.***