Ekstra Waspada, Kasus Covid-19 Meningkat dalam 14 Hari Terakhir

Ekstra Waspada, Kasus Covid-19 Meningkat dalam 14 Hari Terakhir
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengingatkan kasus covid-19 Indonesia mulai meningkat dalam 14 hari terakhir. Masyarakat perlu ekstra waspada karena sejumlah indikator juga menunjukkan peningkatan.

“Penambahan (kasus harian) terakhir mencapai 404, meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan kasus harian dua minggu sebelumnya yang hanya 136 kasus,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis (6/1/2022).

Wiku mengatakan penambahan kasus harian sebanyak 404 orang tergolong tinggi. Sebab, Indonesia terakhir kali mengalami penambahan harian sebanyak 400 kasus pada November 2021.

Tren peningkatan berikutnya terlihat dari jumlah kasus aktif harian. Kasus aktif harian pada minggu lalu rata-rata sekitar 4.300 orang. Sedangkan kasus aktif per 5 Januari 2022 mencapai 4.800 orang.

“Indikator ketiga, positivity rate atau orang yang terdeteksi positif dari keseluruhan yang dites juga naik,” jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Belum Putuskan Besaran Tarif Vaksin Booster

Diungkapkannya, positivity rate harian dua minggu lalu sebesar 0,07 persen. Kini, positivity rate harian mencapai 0,19 persen.

Indikator keempat, angka keterisian tempat tidur (BOR) isolasi di rumah sakit rujukan. Wiku menyebut dua pekan lalu BOR isolasi sebesar 1,38 persen. Saat ini meningkat jadi 3,35 persen.

“Peningkatan empat indikator itu merupakan fakta bahwa terjadi peningkatan penularan di masyarakat,” sebut Wiku.

Meski begitu, ada dua indikator yang mengalami penurunan. Pertama, angka kematian harian empat korban jiwa per hari. Sedangkan angka kematian harian dua minggu lalu delapan korban jiwa.

Kedua, BOR ICU (intensive care unit) menurun dalam 10 hari terakhir di saat BOR isolasi meningkat. BOR ICU kini 3,23 persen dalam sehari. Sedangkan 10 hari lalu BOR ICU mencapai 3,95 dalam satu hari.

“Tren kenaikan dan penurunan ini menunjukkan adanya tingkat penularan dan jumlah orang positif yang tidak diikuti kebutuhan perawatan dan kematian,” tandasnya.  ***