Fadli Zon Jadi Anggota Satgas Parlemen Dunia Atasi Perang Rusia-Ukraina

Fadli Zon Jadi Anggota Satgas Parlemen Dunia Atasi Perang Rusia-Ukraina
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dipilih menjadi anggota satuan tugas (Satgas) Parlemen Dunia untuk mengatasi perang antar RusiaUkraina

Fadli Zon mengatakan Organisasi Parlemen Dunia (IPU, Inter Parliamentary Union) telah membentuk Satuan Tugas Organisasi Parlemen Dunia/ Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk mengatasi konflik Rusia-Ukraina.

Satgas ini dibentuk atas dorongan serta inisiatif BKSAP DPR RI dalam perhelatan Sidang Umum IPU ke-144 di Nusa Dua pada akhir Maret lalu.

BKSAP DPR RI yang menjadi delegasi parlemen RI mengusulkan resolusi damai atas konflik di Ukraina sehingga Sidang Majelis IPU setelah proses voting akhirnya menyepakati resolusi berjudul “Peaceful Resolution of the War in Ukraine, Respecting International Law, the Charter of the United Nations and Territorial Integrity,” kata Fadli Zon dalam keterangannya, dikutip Sabtu (30/4/2022).

Ia mengatakan, dunia harus bekerjasama mendorong tercapainya penyelesaian politik atas perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.

Penyelesaian politik ini diperlukan untuk mencegah penyelesaian militer terus bereskalasi dan mengarah kepada dua bencana yang akan menghancurkan dunia, yaitu Perang Dunia III atau Perang Nuklir (nuclear war).

“Dalam pertemuan pertama IPU Task Force tanggal 25 April 2022 kemarin, saya mendesak agar perwakilan parlemen dunia segera melakukan langkah-langkah diplomasi konkret untuk mencegah peperangan mencapai eskalasi yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Fadli Zon mengatakan, hasil kerja Satgas IPU ini akan menjadi ujian bagi berfungsi atau tidaknya diplomasi parlemen sebagai bagian dari diplomasi total.

Menurutnya, agar berfungsi dengan baik, Satgas IPU harus bisa mendapatkan kepercayaan dari kedua belah pihak, yaitu Rusia dan Ukraina.

Diharapkan pembicaraan tripartit antara Satgas IPU, Parlemen Rusia, dan Parlemen Ukraina bisa menghasilkan kesepakatan yang berarti.

Sebagai pengusul terbentuknya Satgas, Fadli Zon menekankan pentingnya Satgas IPU bersifat imparsial dan netral.

Hal ini supaya dapat bekerja secara objektif untuk mengakhiri perang, de-eskalasi konflik, membuka koridor kemanusiaan, serta tercapainya kesepakatan damai.

“Kita tentunya berharap agar langkah diplomasi Organisasi Parlemen Dunia ini bisa menjadi bagian signifikan dari upaya mencapai penyelesaian politik tersebut,” kata Fadli Zon.

“Jangan sampai konflik tersebut menjerumuskan kita pada dua bencana yang sangat tidak diharapkan tadi, yaitu Perang Dunia III dan Perang Nuklir,” lanjutnya.

Satgas IPU itu sendiri beranggotakan delapan orang yang mewakili enam Grup Geopolitik, yaitu Afrika Selatan dan Namibia sebagai wakil Grup Afrika, Uni Emirat Arab mewakili Grup Arab, Indonesia mewakili Grup Asia Pasifik, Kazakhstan mewakili Grup Eurasia, Uruguay sebagai wakil untuk Grup Amerika Latin dan Karibia, serta Belanda dan Israel sebagai wakil Grup Twelve Plus yang meliputi wilayah Eropa Barat.***