FIFA Tuai Kecaman dari Ukraina, Usai Tolak Permintaan Zelensky Bicara di Final Piala Dunia 2022 Qatar

FIFA Tuai Kecaman dari Ukraina, Usai Tolak Permintaan Zelensky Bicara di Final Piala Dunia 2022 Qatar
Lihat Foto

WJtoday, Ukraina - Kantor Kepresidenan Ukraina mengecam FIFA karena menolak menayangkan pesan video dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Stadion Lusail Qatar pada final Piala Dunia 2022. Padahal, menurut Kantor Kepresidenan Ukraina, video itu dimaksudkan untuk menjadi seruan untuk perdamaian.

"Qatar mendukung inisiatif Presiden, tetapi FIFA memblokir inisiatif tersebut dan tidak akan mengizinkan video pidato presiden ditampilkan sebelum pertandingan final," kata pernyataan Kantor Kepresidenan Ukraina, dilansir Minggu (18/12/2022).

Kendati demikian, Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan akan tetap mendistribusikan video secara independen jika FIFA tidak menyiarkannya. Kantor Kepresidenan Ukraina juga menyebut keputusan FIFA menunjukkan bahwa organisasi itu kehilangan pemahamannya tentang sepak bola.

"FIFA telah kehilangan pemahamannya yang berharga tentang sepak bola - sebagai permainan yang menyatukan orang, daripada mendukung perpecahan yang ada," ujarnya.

FIFA belum memberikan komentar terkait hal ini.

Sebagai informasi, badan sepak bola dunia telah berusaha keras untuk menjaga pesan politik dari turnamen pertunjukannya di Qatar, negara Timur Tengah pertama yang pernah menggelar acara tersebut.

Qatar belum secara terbuka mengomentari permintaan dari Ukraina.

CNN pertama kali melaporkan kisah tersebut pada hari Jumat, ketika sebuah sumber di dalam kantor Zelensky mengatakan permintaan untuk menyampaikan pesan perdamaian dunia sebelum kickoff telah ditolak.

Pada hari Sabtu, CNN menerima salinan video dari rekaman pidato Zelensky.

Dalam klip itu, Zelensky mengatakan sepak bola dimaksudkan untuk menyatukan dunia dan menyerukan "Piala Dunia, tetapi bukan perang dunia".

"Piala Dunia ini sekali lagi membuktikan bahwa berbagai negara dan kebangsaan dapat memutuskan siapa yang terkuat dalam permainan yang adil tetapi tidak dalam permainan api, di lapangan permainan hijau dan bukan di medan perang merah," kata presiden Ukraina dalam video tersebut.

Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan mereka diberitahu bahwa FIFA menganggap pesan itu terlalu politis dan mengatakan mereka telah mengirimkan salinan teks alamat tersebut ke markas FIFA di Swiss pada hari Jumat.

"Tidak ada unsur politis dalam imbauan presiden yang memberi warna politik pada pesta olahraga, yaitu tidak ada evaluasi subjektif, sinyal politik, dan terlebih lagi tidak ada tudingan," kata kantor kepresidenan seraya menambahkan bahwa "masih ada waktu untuk FIFA untuk memperbaiki kesalahan mereka."

"FIFA tidak perlu takut bahwa kata-kata perdamaian akan terdengar di pesta sepak bola dunia yang mewakili perdamaian," kata pernyataan itu.***