Forum Guru Negeri dan Swasta Jabar Gelar Aksi Demo di Gedung Sate, Tuntut Kejelasan PPPK

Forum Guru Negeri dan Swasta Jabar Gelar Aksi Demo di Gedung Sate, Tuntut Kejelasan PPPK
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Sejumlah guru yang tergabung dalam Forum Guru Prioritas Pertama Negeri dan Swasta (FGPNS) Jabar berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, pada Senin (28/11/2022). Mereka menuntut kejelasan nasib terkait penempatan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Massa dari FGPNS ini membawa spanduk dan berorasi di depan Gedung Sate. Mereka membawa delapan tuntutan, utamanya adalah meminta kejelasan terkait penempatan formasi P3K. Sebab, guru yang tergabung dalam FGPNS ini merupakan yang telah lolos seleksi untuk formasi P3K. Namun, hingga kini belum mendapatkan kejelasan.

"Total ada 10.397 guru dari SMA, SMK dan SLB yang sudah lolos passing grade. Sedangkan, kuota yang diusulkan Pemprov Jabar itu 3.800 guru untuk formasi P3K, artinya ada 6.597 guru yang tidak mendapatkan kejelasan nasib di Jabar,l kata Ketua FGPNS Jabar Endri Lesmana, Senin (28/11/2022).

Endri mengaku ribuan guru yang telah lolos P3K ketar-ketir dengan aturan yang ada. Kuota yang terbatas, hingga keputusan menteri tentang penghapusan honorer pada 2023 nanti. Endri juga mengaku selama ini merasa dibodohi oleh Pemprov Jabar.

FGPNS sejatinya telah menggelar tiga kali aksi, yakni pada Juli dan Agustus lalu, dan hari ini. Audiensi juga telah dilakukan. Endri mengaku telah bertemu dengan perwakilan dari BKD dan Disdik Jabar sebelum aksi ini digelar.

"Pada 9 Agustus lalu, kita diundang Gubernur Jabar. Ya menjanjikan SK gugut tugas tentang guru honorer. Kita dilibatkan. Tapi, sampai sekarang belum terealisasi, sampai hari ini tidak ada SK," kata Endri.

Di tengah janji penerbitan SK, yang salah satunya menghitung kebutuhan formasi. Nyatanya, dikatkan Endri, sebelum janji itu dikeluarkan, BKD telah menerbitkan soal kouta formasi P3K bagi guru.

"Jadi, 31 Juli, BKD menetapkan 3.800 kuota untuk P3K. Ini kan seperti dibodohi, kalau sudah ditetapkan kenapa ada janji untuk penerbitan SK yang melibatkan kami," kata Endri.

Lebih lanjut, Endri mengatakan sata ini kondisi guru honorer yang telah lulus passing grade P3K masih belum merasa aman. Bahkan, lanjut dia, fakta di lapangan banyak teman-teman guru yang tergeser jam mengajarnya.

"Kita minta kejelasan nasin 6.597 guru ini, itu saja," kata Endri.

Endri menuturkan Kemendikbud sejatinya telah memaparkan tentang kebutuhan guru di Jabar yang mencapai 13 ribuan. Sementara itu, Disdik Jabar juga, dikatakan Endri, pernah menyebutkan kebutuhan guru di Jabar mencapai 14 ribuan orang. Pernyataan tersebut, dikatakan Endri, menjadi pegangan FGPNS.

"Tapi, BKD telah menetapkan 3.800 formasi. Katanya karena keterbatasan anggaran. Kita melihat ada peluang dari apa yang disampaikan Kemendikbud dan Disdik Jabar," ucap Endri.***