Gak Mau Ketinggalan, Adobe Photoshop Ikut Hadirkan Teknologi Artificial Intelligence

Gak Mau Ketinggalan, Adobe Photoshop Ikut Hadirkan Teknologi Artificial Intelligence
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Para pengguna Photoshop sekarang dapat menggunakan model Artificial intelligence (AI) generatif Adobe untuk memanipulasi gambar. Sebuah perusahaan baru saja mendemonstrasikan fitur baru tersebut.

Pengguna kini bisa menambah atau menghapus objek sambil mempertahankan unsur naturalnya secara mudah. Pembaruan berbasis AI ini datang ke Photoshop dengan integrasi asli Adobe Firefly.

Dilansir dari TechSpot, Kamis (25/5/2023), Adobe Firefly sendiri tiba di versi terbaru Photoshop minggu ini. Penambahan yang paling signifikan adalah alat berbasis AI yang disebut Generative Fill.

Ini memungkinkan pengguna memanfaatkan petunjuk untuk mengubah gambar secara halus namun dramatis. Mereka juga dapat membuat perubahan dengan memilih bagian gambar dan memasukkan deskriptor bahasa alami ke prompt.

Fitur tersebut kemudian menyarankan ide-ide potensial berdasarkan konteks. Setiap elemen baru dari konten generatif masuk ke lapisan khusus untuk mempertahankan gambar yang tidak berubah.

AI juga dapat bekerja secara terbalik. Alat hapus Photoshop dapat memotong objek dari gambar sambil mempertahankan kesinambungan visual dalam latar belakang yang kompleks.

Photoshop sebelumnya menggunakan Content-Aware Fill untuk menghapus objek yang tidak diinginkan dari foto dengan hasil yang beragam. Pembaruan ini juga menambahkan bilah menu berbasis konteks setiap kali pengguna membuat pilihan.

Bilah mencantumkan alat dan tindakan yang direkomendasikan untuk memotong jumlah klik yang diperlukan untuk tugas yang rumit. Alat gradien yang ditingkatkan juga memberi pengguna kontrol yang lebih baik.

Pada Maret, Adobe mengungkapkan Firefly, nama kolektif untuk perpustakaan AI generatifnya, sambil mengonfirmasi rencana untuk menghubungkannya ke aplikasi seperti Creative Cloud, Document Cloud, Experience Cloud, dan alur kerja Adobe Express.

Perusahaan juga menekankan niatnya untuk menghindari kontroversi terkait hak cipta seputar AI generatif, tetapi tidak jelas apakah itu akan berhasil.***