Gangguan Makan, Bisa Menjadi Tanda Datangnya Penyakit dalam Tubuh

Gangguan Makan, Bisa Menjadi Tanda Datangnya Penyakit dalam Tubuh
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Asupan makanan sangat penting bagi semua orang. Tubuh kita membutuhkan nutrisi yang terkandung dalam makan demi kelangsungan hidup, namun terkadang kita tidak berselera karena kita tengah menjalankan diet ataupun kita tengah menderita gangguan makan.

Berikut penjelasan mengenai gangguan makan yang bisa menjadi tanda tubuh kita tengah dihampiri penyakit.

Apa itu gangguan makan?
Gangguan makan adalah kumpulan berbagai penyakit yang ditandai dengan kebiasaan makan tidak teratur, serta kecemasan atau kekhawatiran berlebih terhadap berat dan bentuk tubuh.

Kebanyakan gangguan makan disebabkan oleh obsesi yang berlebih pada berat badan, bentuk tubuh, dan makanan sehingga menyebabkan perilaku makan yang berbahaya. Perilaku tersebut dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mendapatkan gizi yang cukup.

Jenis paling umum dari gangguan makan adalah anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating disorder. Gangguan makan menyebabkan berbagai komplikasi, dan beberapanya dapat mengancam nyawa.

Semakin parah atau berkepanjangan gangguan yang dialami, semakin mudah Anda mengalami komplikasi serius, seperti:
- Masalah medis
- Depresi dan kecemasan
- Pikiran dan perilaku ingin bunuh diri
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
- Masalah sosial dan hubungan
- Penyalahgunaan obat dan alkohol
- Masalah di tempat kerja dan sekolah
- Kematian

Seberapa umumkah gangguan makan?
Gangguan makan adalah gangguan psikologis yang cukup umum, dapat memengaruhi pria dan wanita di segala usia. Namun, umumnya lebih banyak menyerang remaja dan wanita dibandingkan dengan pria.

Namun, Anda dapat mencegah memiliki kondisi ini dengan menghindari atau mengurangi faktor risikonya. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Apa saja tanda-tanda dan gejala gangguan makan?
Gejala umum dari gangguan makan adalah:
- Diet kronis walaupun sudah sangat kekurangan berat badan
- Naik turun berat badan 
- Obsesi dengan kandungan kalori dan lemak pada makanan
- Obses dengan makanan, resep, atau memasak; Seseorang dapat memasak makanan untuk orang lain namun tidak pernah memakannya.
- Menunjukkan gejala depresi atau lesu.
- Menghindari situasi sosial, keluarga, dan teman; terisolasi dan menarik diri
- Pola makan berlebih dan berpuasa ekstrem. 

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?
Banyak orang dengan gangguan makan berpikir mereka tidak memerlukan pengobatan. Jika Anda merasa khawatir terhadap orang terdekat Anda, bujuk orang tersebut untuk datang ke dokter.

Awasi pola makan dan kepercayaan yang dapat menandakan perilaku yang tidak sehat, serta tekanan sekitar yang dapat memicu gangguan makan.

Pertanda yang dapat mengindikasikan gangguan makan meliputi:
- Melewatkan makan atau beralasan agar tidak makan
- Memiliki pola makan vegetarian yang terlalu ketat
- Fokus berlebihan pada makan sehat
- Menarik diri dari aktivitas sosial
- Terus-terusan khawatir atau mengeluh tentang ukuran tubuh dan membicarakan tentang menurunkan berat badan
- Sering berkaca di cermin untuk melihat kekurangan
- Makan makanan manis dan tinggi lemak dalam jumlah besar dan berulang
- Penggunaan suplemen makanan, laksatif atau produk herbal untuk penurunan berat
- Olahraga berlebih
- Kapalan pada buku-buku jari akibat memaksakan untuk muntah
- Gangguan dengan kehilangan enamel gigi yang menandakan muntah berkali-kali
- Meninggalkan meja makan untuk pergi ke toilet
- Makan dengan porsi lebih banyak dari umumnya
- Menunjukkan depresi, kejijikan, rasa malu atau bersalah terhadap kebiasaan makan.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Apa penyebab gangguan makan?
Penyebab pasti dari gangguan makan tidak diketahui. Seperti penyakit mental lainnya, ada beberapa faktor pemicu munculnya gangguan makan, seperti:
- Genetik. 
Beberapa orang dapat memiliki gen yang meningkatkan risiko terkena gangguan makan. Orang dengan kerabat langsung – saudara kandung atau orang tua – dengan gangguan makan lebih mudah mengalami gangguan makan.
- Kesehatan psikologis dan emosional. 
Orang-orang dengan gangguan makan dapat mengalami masalah psikologis dan emosional yang berkontribusi terhadap gangguan. Mereka mungkin memiliki rasa percaya diri yang rendah, perfeksionis, perilaku impulsif dan hubungan yang bermasalah.
- Lingkungan. 
Keberhasilan dan kesuksesan seseorang seringkali dikaitkan dengan tubuh yang langsing. Tekanan sekitar dan media dapat mendorong keinginan untuk menjadi kurus.

Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami gangguan makan?
Ada banyak faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami gangguan makan, yaitu:
- Wanita. 
Gadis remaja dan wanita muda lebih mudah dibandingkan dengan remaja laki-laki dan pria muda untuk mengalami anoreksia atau bulimia, namun pria juga dapat mengalami gangguan makan.
- Usia. 
Walau gangguan makan dapat terjadi pada kisaran usia berapa saja – termasuk anak-anak, remaja dan dewasa – gangguan ini lebih sering terjadi pada remaja dan awal 20an.
- Riwayat keluarga. 
Gangguan makan jauh lebih mungkin terjadi pada orang dengan orang tua atau saudara kandung yang memiliki gangguan makan.
- Gangguan kesehatan jiwa. 
Orang-orang dengan depresi, gangguan kecemasan atau kelainan obsesif-kompulsif (OCD) lebih mudah memiliki gangguan makan.
- Diet. 
Orang-orang yang menurunkan berat badan seringkali dipengaruhi oleh komentar positif dari orang lain terhadap perubahan tampilan mereka. Hal ini dapat menyebabkan beberapa orang melakukan diet terlalu parah, menyebabkan gangguan makan.
- Stress. 
Perubahan seperti masuk kuliah, pindah, pekerjaan baru, masalah keluarga atau hubungan dapat menyebabkan stress, yang dapat meningkatkan risiko gangguan makan.
- Aktivitas olahraga, pekerjaan, dan artistik. 
Atlet, aktor, penari, dan model berisiko lebih tinggi mengalami gangguan makan. Pelatih dan orangtua dapat berkontribusi terhadap risikonya dengan mendorong anak-anak muda mereka untuk menurunkan berat badan.

Bagaimana gangguan makan didiagnosis?
Pemeriksaan dan tes umumnya meliputi:
- Pemeriksaan fisik. 
Dokter akan memeriksa Anda untuk mengeliminasi penyebab medis lain. Dokter juga dapat melakukan tes laboratorium.
- Evaluasi psikologis. 
Dokter atau penyedia layanan medis mental akan menanyakan tentang pikiran, perasaan dan kebiasaan makan Anda. Anda juga dapat diminta untuk mengisi kuesioner psikologis yang lengkap.
- Uji lain. 
Tes tambahan dapat dilakukan untuk melihat adanya komplikasi terkait gangguan makan Anda. Evaluasi dan tes dapat juga dilakukan untuk menentukan kebutuhan gizi Anda.

Apa saja pengobatan untuk gangguan makan?
Perawatan untuk gangguan makan umumnya melibatkan pendekatan tim. Tim biasanya terdiri dari penyedia medis, penyedia medis mental dan ahli pola makan.
- Psikoterapi. 
Membantu Anda mengerti bagaimana mengubah kebiasaan tidak sehat menjadi kebiasaan yang sehat, dapat meliputi: terapi kognitif perilaku dan terapi dengan dasar keluarga
- Rawat inap. 
Jika Anda memiliki masalah kesehatan yang serius, seperti anoreksia yang menyebabkan malnutrisi, dokter akan merekomendasikan rawat inap
- Obat-obatan. 
Obat seperti antidepresan dan anti kecemasan dapat membantu mengatasi gejala depresi atau kecemasan, yang seringkali terkait dengan gangguan makan.

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan makan?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi gangguan makan:
- Ikuti rencana perawatan – jangan lewatkan sesi terapi dan jangan keluar dari rencana makan.
- Bicarakan dengan dokter mengenai suplemen vitamin dan mineral yang tepat untuk memastikan Anda mendapatkan nutrisi yang penting.
- Jangan mengisolasi diri Anda dari keluarga dan teman-teman Anda yang peduli dan ingin melihat Anda sehat.
- Bicarakan dengan dokter mengenai jenis olahraga yang tepat untuk Anda.
- Bacalah buku yang memberikan saran yang berguna dan praktis. Penyedia layanan medis dapat merekomendasikan beberapa sumber yang bermanfaat.
- Hindari keinginan untuk menimbang berat badan atau berkaca dengan sering. Hal ini dapat mendorong keinginan untuk melakukan kebiasaan yang tidak sehat.***