Gejala Covid XBB pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Gejala Covid XBB pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Kembalinya lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia tentunya membuat para orang tua sangat khawatir dengan kesehatan buah hati mereka. Tanpa pandang bulu, virus ini bisa menjangkiti siapa saja, khususnya kelompok rentan. Untuk itu, periksalah ke dokter bila gejala COVID XBB pada anak muncul.

Juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril mengatakan gejala subvarian ini tidak terlalu fatal, namun sifatnya lebih menular dibandingkan pendahulunya, yakni BA. 4 dan BA. 5. Jadi, bukan tidak mungkin anak-anak bisa terinfeksi, apalagi jika tidak menerapkan protokol kesehatan di ruang publik.

Terlebih, para peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah memperkirakan bahwa siapa pun yang terinfeksi Omicron dapat menyebarkannya ke orang lain, meskipun telah divaksinasi atau kondisinya tidak memiliki gejala.

Dikarenakan subvarian ini masih berasal dari keluarga Omicron, maka gejala yang dapat dirasakan oleh anak-anak adalah sebagai berikut dikutip dari Childrens Health:
- Demam dengan suhu di atas 38 derajat celcius
- Hidung tersumbat atau pilek
- Batuk
- Diare
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau tubuh
- Mual atau muntah
- Kehilangan indera perasa dan penciuman
- Sesak napas
- Sakit tenggorokan

Jika kondisinya kian parah, anak-anak akan merasakan gejala seperti:
- Nyeri dada seperti tertekan
- Gangguan tidur
- Warna kulit dan kuku lebih pucat dari biasanya
- Dehidrasi, misalnya bibir pecah-pecah, mata kering, dan volume urine berkurang

Walaupun kerap disalahpahami sebagai flu, tidak salahnya melaporkan kondisi anak ke dokter agar memastikan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Selain itu, lengkapilah dosis vaksin COVID-19 guna menjaga imunitas tubuh dan mengurangi gejalanya jika tertular.

Sedari dini, anak bisa diajarkan untuk menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan ketika berada di luar rumah, seperti disiplin menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun. Pun menjaga kesehatan mental penting dilakukan agar anak tidak mudah stres atau merasa sedih.***