Gelar Aksi, Aremania Minta Ada Tersangka Baru Tragedi Kanjuruhan

Gelar Aksi, Aremania Minta Ada Tersangka Baru Tragedi Kanjuruhan
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Ribuan suporter Arema FC, Aremania, gelar aksi meminta keadilan bagi keluarga dan ratusan korban Tragedi Kanjuruhan. Selain itu mendesak agar ada keadilan bagi warga Indonesia.

Massa memblokade dan menduduki Fly Over Arjosari. 

Mereka melakukan longmarch sekitar 30 menit dari fly over Arjosari menuju ke Jalan A Yani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Tampak yang ikut longmarch mulai dari anak-anak hingga para orangtua.

Dari pantauan, sebuah mobil komando tampak berada di tengah-tengah massa. Salah satu orator mengaku warga Malang butuh keadilan seadil-adilnya.

"Hari ini kita berkumpul di sini menyuarakan keadilan. Masyarakat butuh hukum ditegakkan seadil-adilnya. Keadilan untuk rakyat Indonesia," teriak salah satu orator di lokasi fly over Arjosari, Minggu (20/11/2022).

Massa juga meneriakkan agar ada tambahan tersangka. Warga Malang tidak terima yang menjadi tersangka hanya 6 orang saja.

"Harus ada tambahan tersangka. Jangan 6 orang saja jadi tersangka. Dan 6 tersangka yang sudah ditetapkan penahanan diproses hukum seadil-adilnya. Ini pertanggungjawaban moral untuk PSSI untuk mundur," tambahnya lagi.

Mereka juga membentangkan spanduk warna hitam bertuliskan: Gas Air Mata Membunuh Kami!

Aksi ini dilakukan di traffic light atau pertigaan Masjid Sabililah, Blimbing, Kota Malang. Mereka memblokade jalan hingga semua kendaraan yang akan melintas, terpaksa berhenti dan menunggu hingga orasi selesai. 

Hingga pukul 14.00 WIB aremania masih berorasi secara bergantian.

Massa Aremania memadati jalanan di kawasan Jembatan Embong Brantas, Jalan Danau Toba, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Basuki Rahmat (Pertigaan Avia) dan Fly Over Arjosari.

Akibatnya, kemacetan tak terhindarkan lantaran massa melakukan aksi dan memblokade sejumlah jalan. Seperti yang terjadi di Jalan Ahmad Yani dan Soekarno Hatta.

Aksi solidaritas yang dilakukan beberapa jam itu akhirnya berakhir pada pukul 16.18 WIB. Saat massa membubarkan diri, secara berangsur kemacetan sedikit demi sedikit terurai.

Salah satu warga Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Sugeng mengatakan, penumpukan kendaraan di kawasan Jalan A Yani mulai melandai pada pukul 16.30 WIB.

"Tadi saya lihat sudah terurai di A Yani," ujar Sugeng, Minggu (20/11/2022).***