Gelar Aksi Demo di Kemenag, Massa yang Kenakan Hazmat dan Bertopeng Guy Fawkes Minta Presiden Copot Yaqut

Gelar Aksi Demo di Kemenag, Massa yang Kenakan Hazmat dan Bertopeng Guy Fawkes Minta Presiden Copot Yaqut
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Sebanyak delapan orang yang mengatasnamakan Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (Perisai) menggelar demonstrasi di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Kamis (28/10).

Aksi itu digelar untuk merespons pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kemenag merupakan hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Semua massa aksi kompak mengenakan setelan baju hazmat berwarna putih dengan topeng Guy Fawkes yang dipopulerkan lewat film V for Vendetta.

Massa aksi juga membawa alat peraga demo berupa poster dengan wajah Yaqut dengan tulisan 'Copot Menag' dan 'Bubarkan Kemenag'. Mereka turut membawa bendera logo organisasi Perisai.

Koordinator aksi, Ali menilai Yaqut telah menuai kontroversi dengan ucapannya tersebut. Ia khawatir ucapan tersebut justru memicu sebuah perpecahan di kalangan umat Islam dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Tidak layak seorang pejabat negara kemudian menjadi sumber perpecahan di Negara sendiri. Maka itu kami mengecam keras pernyataan Yaqut Cholil Quomas yang memicu adanya perpecahan," kata Ali.

Ali menilai Kemenag merupakan lembaga negara yang dibentuk oleh pemerintah sebagai pemersatu bangsa. Bukan sebaliknya.

Karena itu, Ali meminta agar Presiden Joko Widodo tak diam menyikapi polemik ini. Perisai, kata dia, menuntut agar Jokowi mencopot Yaqut dari jabatannya sebagai Menag.

"Yaqut gagal sebagai seorang menteri," kata dia.

Aksi itu berjalan kondusif dan digelar hanya sekitar 20 menit. Aparat kepolisian juga sudah disiagakan di Kementerian Agama untuk mengamankan aksi.

Yaqut belakangan sudah mengklarifikasi ucapannya yang menjadi polemik tersebut. Ia menyatakan bahwa pernyataannya di forum internal keluarga besar NU itu untuk memotivasi para santri dan pesantren.

Yaqut juga menegaskan bahwa Kemenag milik semua agama dan bukan hanya untuk satu ormas saja.

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi juga telah meminta polemik pernyataan Yaqut itu untuk disudahi. Menurutnya, klarifikasi Yaqut atas pernyataan tersebut seharusnya sudah bisa dipahami.

"Saya kira penjelasan itu bisa dipahami. Penjelasan sudah disampaikan, dan pro kontra semestinya disudahi," kata Zainut dalam keterangan yang diterima, Selasa (26/10).***