Gempa Dini Hari di Kabupaten Bandung Dipicu Oleh Aktivitas Sesar Garsela
WJtoday, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mencatat guncangan gempa terjadi diKabupaten Bandung, Sabtu (28/1). Warga Kabupaten Bandung di Soreang dan Banjaran dikejutkan dengan guncangan gempa bumi yang terjadi pukul 01.00 WIB.
Mereka membalas cuitan BMKG yang melaporkan gempa di Bandung bermagnitudo 4.
"Kerasa banget di Banjaran," ujar seorang netizen.
Apa juga yang mengatakan Banjaran oyag (berguncang, Red).
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, gempa tersebut berpusat pada koordinat 7,22 derajat LS dan 107,59 derajat BT.
Lebih tepatnya, berlokasi di darat pada jarak 23 km arah tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 5 km.
"Gempa bumi ini diawali dengan dua gempa pendahuluan (foreshock) M 2,6 dan M 3,0," kata Daryono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu pagi.
Penyebab gempa terkini di Bandung
Daryono memaparkan, gempa terkini di Bandung merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.
Sesar Garsela atau Sesar Garut Selatan adalah salah satu sesar aktif yang ada di wilayah Jawa Barat bagian selatan.
Sesar ini memiliki struktur memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sepanjang 42 km.
Catatan BMKG, Sesar Garsela merupakan sesar aktif karena telah menyebabkan kluster aktivitas kegempaan atau seismisitas sejak 2008.
Namun sampai saat ini, para ahli belum mengetahui laju pergeseran sesar dan magnitudo tertarget yang dapat dilepaskan oleh sesar Garsela.
Untuk itu, sesar Garsela menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya.
Dampak gempa bumi
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat dirasakan di beberapa wilayah.
Menurut Daryono, gempa hari ini dirasakan di wilayah Soreang dan Banjaran, Kabupaten Bandung, dengan skala intensitas II-III MMI.
Skala intensitas yang sama juga dirasakan di Kota Bandung. Artinya, getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung turut bergoyang. Getaran juga dirasakan nyata di dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
"Namun hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," ujar Daryono.
Adapun hingga pukul 01.46 WIB, hasil pantauan BMKG menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
Tepatnya, gempa susulan terjadi pada pukul 01.08 WIB, 01.13 WIB, 01.17 WIB, dan 01.36 WIB dengan kekuatan terkecil 2,4 dan terbesar 3,5.
Rekomendasi BMKG
Daryono pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," ujar dia.***