Hampir Setahun Perahu Menganggur, Nelayan di Cianjur Kembali Melaut

Hampir Setahun Perahu Menganggur, Nelayan di Cianjur Kembali Melaut
Lihat Foto

WJtoday, Cianjur - Nelayan di pantai selatan Cianjur kembali melaut setelah hampir satu tahun mendaratkan perahu karena cuaca ekstrem yang melanda pesisir selatan Jabar ditambah musim paceklik ikan, tempat pelelangan ikan (TPI) diharapkan segera dibangun untuk meningkatkan perekonomian nelayan.

"Baru beberapa hari ini nelayan di pantai Selatan kembali melaut karena cuaca mulai bersahabat meski tidak sampai ke laut lepas. Untuk penghasilan sekali melaut lumayan tinggi dari 70 sampai 100 kilogram, lumayan kami bisa menutupi utang selama tidak melaut," ungkap nelayan di Pantai Jayanti Cianjur Cacu, seperti dikutip Antara,  Sabtu (9/4/2022).

Seratusan nelayan sudah kembali berangkat ke tengah laut karena sudah terlalu lama menganggur dan tidak memiliki penghasilan. Sejak masuknya bulan puasa cuaca mulai bersahabat dan gelombang tidak terlalu tinggi, sehingga ratusan perahu kembali diturunkan.

Sepanjang tahun 2021, tutur dia, nelayan lebih banyak menganggur karena cuaca ekstrem hingga awal tahun 2022, ditambah pembatasan kegiatan yang membuat nelayan semakin sulit, namun saat ini mereka dapat bernafas kembali karena harga ikan juga mengalami kenaikan.

Baca juga: Nelayan di Karawang Diminta Gunakan Alat Penangkap Ikan Ramah Lingkungan

"Harga ikan bervariatif mulai Rp40 ribu sampai Rp60 ribu per kilogram untuk jenis ikan layur kuning, untuk kakap dan kerapu ada yang sampai Rp70 ribu per kilogram, dari yang biasanya hanya Rp 50 ribu - 60 ribu per kilogram. Kami juga berharap TPI kembali diaktifkan kembali," jelas Cacu.

Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rumbayan Nelayan Cianjur, Agus Bambang Irawan, mengatakan sejak kembali melaut hasil tangkapan nelayan dalam sepekan terakhir sangat bagus berkisar antara 100 kilogram hingga 500 kilogram untuk jenis, tuna, layur dan tongkol.

"Tidak bisa dipastikan bulan apa musim ikan karena hasil tangkapan didukung cuaca baik, meningkatnya hasil tangkapan terjadi saat tertentu saja, tidak lantas sebulan ini meningkat terus. Hampir satu tahun nelayan di pantau selatan tidak melaut," kata Agus. 

Selama ini, ungkap dia perhatian pemerintah terhadap nelayan masih rendah bahkan terkesan diabaikan karena tidak pernah mendapat bantuan layaknya kelompok masyarakat seperti petani dan pelaku usaha lainnya, sehingga mereka berharap tahun ini mendapat bantuan kemudahan membeli Bahan Bakar Minyak.  ***