Hasil Survei Pemilih Ganjar: Di Jateng Direbut Gibran, 40,2% Pindah ke Amin
WJtoday,Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru dengan tajuk '90 hari menuju Pilpres: yang meroket dan terjungkal'
Berdasarkan hasil survei Elektabilitas Ganjar-Mahfud menurun. Dipastikan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud hanya sebesar 28,6 persen dan menempati posisi kedua.
Dair hasil survei terlihat, basis pemilih Ganjar di Jawa Tengah kini semakin direbut oleh Gibran. Pada Oktober 2023, pemilih Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah sebesar 70,1 persen namun pada November 2023 hanya sebesar 61,8 persen.
"Pada Oktober 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah sebesar 10,7 persen. Saat ini di bulan November 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami kenaikan signifikan menjadi 24,6 persen," ujar Direktur KCI-LSI Denny JA, Adjie Al Faraby dalam paparannya, dikutip Selasa Senin (21/11).
Jawa Tengah sendiri merupakan basis terbesar untuk suara Ganjar, namun ketika ia menang Pilkada di Jawa Tengah pada 2018 lalu ia hanya mendapatkan 58,78 persen suara. Sementara Jokowi memenangkan Pilpres di Jawa Tengah dengan 77,29 persen suara.
Jokowi dinilai lebih populer di Jawa Tengah dibanding Ganjar. Peran Gibran sebagai cawapres dinilai dapat merepresentasikan Jokowi lebih kuat di Jawa Tengah dibanding Ganjar.
Alasan lainnya yakni blunder dari kubu Ganjar-Mahfud atau PDI Perjuangan yang semakin menyerang Jokowi justru melemahkan dukungan Ganjar.
"Kubu Ganjar agaknya tak menyadari, mayoritas pemilih Ganjar itu adalah mereka yang menyukai dan mengidolakan Jokowi," ucap Adjie.
"Dengan kubu Ganjar dan PDIP, juga simpatisannya menyerang Jokowi, justru membuat pendukung Jokowi di Ganjar-Mahfud pergi dan pindah mendukung pasangan capres-cawapres lain," sambungnya.
Kemudian, kepemimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun masih menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi kedua termiskin di Pulau Jawa.
Hal ini terus menjadi perbincangan publik di mana lebih dari 60 persen publik menilai isu ekonomi menjadi isu yang paling penting.
"Keempat, makin kuatnya persepsi bahwa Ganjar Pranowo hanyalah petugas partai atau "bonekanya Megawati".
Data LSI Denny JA menunjukkan pada Agustus 2023 hanya 28,9 persen yang mengetahui isu Ganjar sebagai petugas partai. Saat ini di November 2023 sebesar 40,6 persen mengetahui isu ini," kata dia.
Isu mengenai petugas partai membuat Ganjar dinilai sebagai pemimpin yang tak mampu mengambil keputusan sendiri, sebab ia harus dengan persetujuan dari Megawati.
Survei LSI Denny JA terkait basis Ganjar di Jawa Tengah semakin direbut Gibran. Foto: LSI Denny JA
Selanjutnya berdasarkan survei LSI Denny JA ini, elektabiltas Anies-Cak Imin mulai mendekati Ganjar-Mahfud.
"Pertama, Anies mendapatkan limpahan suara yang pergi dari Ganjar. Pemilih yang pergi dari Ganjar, 40,2 persen datang ke Anies. Dalam simulasi, pemilih Ganjar-Mahfud kita crosstab kepada Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin," katanya
"Hasilnya adalah terdapat 40,2 persen pemilih Ganjar yang memilih Anies-Muhaimin," lanjut dia.
Menurut Adjie, jauh lebih mudah untuk Anies melampaui Ganjar daripada melampaui Prabowo.
Hal ini dibuktikan pada elektabilitas Anies yang berjarak 8,5 persen saja dari Ganjar yakni 20,3 persen dengan 28,6 persen. Sedangkan Anies dengan Prabowo berjarak jauh 20 persen yakni 20,3 persen dengan 40,3 persen.
Para pemilih Anies-Muhaimin juga bertambah di segmen pemilih terpelajar seperti masyarakat dengan status D3 ke atas, mahasiswa, Sarjana, Magister serta Doktoral.
Pada September 2023, dukungan dari kalangan terpelajar kepada Anies-Muhaimin sebesar 27,8 persen. Oktober 2023 naik menjadi 31,9 persen dan November 2023 kembali naik 45,5 persen.
"Di kalangan pemilih terpelajar, sosok Anies sangat kuat. Dari 100 orang kaum terpelajar, 45 orang memilih Anies-Muhaimin," pungkasnya.
Survei LSI Denny JA terkait pemilih yang pergi dari Ganjar. Foto: LSI Denny JA
Hasil survei dari LSI Denny JA dilakukan dengan metode sampling Multi-stage Random Sampling dengan total 1200 responden dan Margin of Errornya kurang lebih 2,9 persen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan LSI Denny JA yakni dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Dilengkapi riset kualitatif, waktu pengumpulan data survei ini mulai dari 6 hingga 13 November 2023.***