Hasil Survei: Risma dan Sri Mulyani Menteri Terbaik di Mata Publik

Hasil Survei: Risma dan Sri Mulyani Menteri Terbaik di Mata Publik
Lihat Foto

WJtoday, Jakata - Survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia bertajuk Kinerja Presiden, Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi dan Peta Elektoral Terkini, menempatkan Tri Rismaharini dan Sri Mulyani sebagai menteri dengan apresiasi positif atau terbaik di mata publik.

"Tri Rismaharini dan Sri Mulyani muncul sebagai menteri terbaik di mata publik," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (5/12/2021).

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, kedua nama menteri tersebut mendapat persentase masing-masing 12,5 persen dan 12,3 persen secara spontan dari 2.020 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, dalam rentang 2 hingga 6 November 2021.

Menurut Burhanuddin, kedua menteri perempuan tersebut dianggap publik memiliki kinerja positif. Risma, misalnya, dianggap berkompeten memimpin Kementerian Sosial.

Sedangkan, nama Sri Mulyani semakin terangkat terkait upaya Pemerintah mengembalikan kerugian negara dari megaskandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dengan membentuk Satgas BLBI.

Usaha Sri Mulyani dengan terus memburu aset BLBI kapasitasnya dalam Satgas BLBI berbuah kepercayaan publik.

"Melalui pertanyaan secara spontan, dengan mewawancarai 2.020 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, nama Tri Rismaharini dan Sri Mulyani mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat," sebut Burhanuddin.

Usai dikumulatifkan, apresiasi positif yang diberikan publik terhadap Tri Rismaharini mencapai 12,5 persen. Sedangkan Sri Mulyani sebesar 12,3 persen.

"Saya rasa ini modal berharga untuk kedua menteri menjalankan tugasnya ke depan," katanya.

Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Meningkat Tajam
Burhanuddin juga mengungkapkan tingkat kepuasan publik (approval rating) terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 72 persen atau tertinggi selama pandemi Covid-19.

"Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi meningkat tajam dari 59 persen pada Agustus 2021 menjadi 72 persen di November 2021," ujanya.

Kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi tersebut pertama kalinya terjadi. Sebab, sejak pandemi atau selama dua tahun berturut-turut kepuasan publik terhadap kinerja Presiden selalu mengalami penurunan.

"Biasanya, approval rating selama dua tahun berturut-turut, (termasuk) setelah Pilpres 2019 selalu mengalami penurunan," jelas Burhanuddin.

Artinya, kenaikan 13 poin ini menjadi hal baru selama pandemi, kata Burhanuddin. Indikator Politik Indonesia mencatat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden disebabkan persepsi ekonomi yang terus membaik. Faktor lain yang mendongkrak juga terkait keberhasilan Pemerintah menangani pandemi Covid-19.

"Dalam catatan kami, dua faktor ini, persepsi ekonomi yang terus membaik dan keberhasilan menangani pandemi Covid-19, membuat approval rating terhadap kerja Presiden Jokowi naik," ujarnya.

Terkait persepsi ekonomi yang terus membaik, dari hasil survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Oktober 2021 juga mencatatkan hal serupa yakni terjadi kenaikan indeks keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi nasional.

Artinya, masyarakat semakin optimistis kondisi ekonomi nasional terus membaik seiring membaiknya penanganan pandemi. Burhanuddin menilai kebijakan "gas dan rem" yang selama ini diterapkan Pemerintah mampu menyeimbangkan aspek pemulihan ekonomi dan kesehatan.  ***