Hingga 11 Juli 450 Orang Meninggal saat Isoman, Terbanyak di Jawa Barat

Hingga 11 Juli 450 Orang Meninggal saat Isoman, Terbanyak di Jawa Barat
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - INISIATOR LaporCovid-19 Ahmad Arif mengatakan berdasarkan pendataan pihaknya mereka menemukan paling tidak 450 orang yang terpapar Covid-19 meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Sebanyak 160 orang di antaranya merupakan warga Jawa Barat. 

Data tersebut dihimpun dari laporan warga dari berbagai platform yang diterima oleh LaporCovid-19 sampai 11 Juli 2021. 

"Data sementara yang kami temukan sampai tadi malam, hampir 450 lebih pasien isoman yang terlacak dan terlaporkan di berbagai daerah di Indonesia. Memang yang kami temukan terbanyak sejauh ini di Jawa barat sekitar 160 pasien isoman yang meninggal," kata Arif dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube CISDI TV, Senin (12/7/2021).

Ditambahkannya, khusus Jawa Barat  kasus kematian saat isoman juga banyak ditemukan di Kota Bekasi sebanyak 81 kasus. Sementara itu, sebanyak 44 orang juga ditemukan meninggal dunia saat melakukan isoman di Sleman, Yogyakarta

Arif mengutarakan, ada kemungkinan jumlah itu bisa lebih banyak. Sebab, banyak yang kasus yang tidak dilaporkan dan tercatat. 

"Perlu sebagai catatan di sini bahwa jumlah yang terdata ini kami yakin hanya fenomena puncak gunung es karena tidak semua terberitakan atau terlaporkan," sebutnya.

Untuk itu, pihaknya menyarankan agar pemerintah setempat menyediakan tempat isolasi mandiri terpusat lebih banyak. Ia menyebut pemerintah daerah bisa memanfaatkan sekolah dan gedung pemerintah yang dilengkapi dengan tenaga kesehatan. 

Selain itu, ia juga mengatakan, tracing dan pendataan pentingnya harus dilakukan agar pemantauan pasien isolasi mandiri dapat dilakukan dengan baik. 

"Mencegah tidak terjadi klaster keluarga atau lingkungan, jadi sangat penting edukasi untuk pasien isoman. Ini titik lemah belum banyak tergarap," pungkasnya.  

Penyebab Banyaknya Pasien Isoman Meninggal
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, ada beberapa faktor di balik kasus-kasus warga positif Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Salah satu di antaranya ialah penuhnya fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

"Utamanya karena kondisi kritis yang sangat cepat terjadi pada pasien Covid-19," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Jumat (9/7/2021).

Nadia menjelaskan, banyak orang yang positif Covid-19 tidak bisa mendapatkan perawatan di fasyankes dikarenakan penuh. Warga harus mengantre panjang dan akhirnya memilih untuk menjalani isolasi dan melakukan perawatan sendiri di rumah.

Untuk mengatasi masalah ini, Nadia mengatakan, layanan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) melalui satuan tugas telah ditugaskan memonitor pasien isoman. Warga positif Covid-19 juga akan mendapatkan obat.

Selain itu, kini ada layanan kesehatan digital telemedicine, meski baru DKI Jakarta yang menerapkannya. Nadia mengatakan, layanan ini secara bertahap akan diterapkan di wilayah lainnya.

Jawa Barat, misalnya, juga sudah memiliki layanan telemedicine dan mengelolanya. Upaya berikutnya adalah memperkuat koordinasi dengan satgas RT/RW untuk koordinasi dengan puskesmas dalam memantau warga yang isoman.  ***