Hingga 3 November Kasus Gagal Ginjal Akut Tercatat 323 Pasien, Meninggal 190

Hingga 3 November Kasus Gagal Ginjal Akut Tercatat 323 Pasien, Meninggal 190
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGPA) di Indonesia berdasarkan data hingga 3 November 2022 tercatat sebanyak 323 kasus.

Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Mohammad Syahril mengatakan, peningkatan kasus gagal ginjal akut pada anak itu terjadi sejak akhir Agustus 2022.

"Saat ini sudah ada 28 provinsi dengan 323 kasus gagal ginjal akut. Ini posisinya masih 28 provinsi, ada yang dirawat masih 34, terbanyak di Jakarta dan Jawa Barat," ungkap Syahril dalam konferensi pers perkembangan Covid-19 dan gagal ginjal akut, dikutip Minggu (6/11/2022).

Jumlah tersebut berbeda dengan yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada rapat dengan komisi XI DPR RI beberapa waktu lalu. 

Disebutkan total kasus gagal ginjal per 1 November 2022 sejumlah 325, perubahan data karena dua kasus masih dalam tahap suspek.

"Untuk kemarin Menkes sebut 325 pada RDP DPR, disampaikan bahwa pencatatan dan pelaporan data ini sangat dinamis. Seperti terjadi pada hepatitis akut, ada yang masih suspect probable dan perlu konfirmasi," jelasnya.

Sementeara untuk jumlah kasus meninggal, tercatat sebanyak 190 anak. Kemudian sebanyak 99 anak dinyatakan sembuh.

Dalam kesempatan itu, Syahril juga menjabarkan beberapa dugaan penyebab gagal ginjal akut pada anak antara lain infeksi, dehidrasi, pendarahan, hingga intoksikasi atau keracunan.

Menurut hasil investigasi, kasus tersebut banyak didominasi karena intoksikasi zat kimia yang menyebabkan kerusakan di ginjal.

"Kami menginvestigasi melalui surveilans. Setelah kita lakukan penelitian dan penyelidikan, faktor risiko terbanyak penyebab gagal ginjal akut yang kita teliti karena intoksikasi," terang Syahril.  ***