IDI: Indonesia Akan Jadi Episentrum Covid-19 Dunia

IDI:  Indonesia Akan Jadi Episentrum Covid-19 Dunia
Lihat Foto
WJtoday, Jakarta - Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan  Dokter  Indonesia (IDI), Adib Khumaidi mengatakan Indonesia belum mencapai puncak pandemi  Covid-19 gelombang pertama.

Jika perilaku masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan kala melakukan aktivitasnya sehari-hari. IDI menyebut, jika hal ini masih terus terjadi maka Indonesia akan menjadi episentrum COVID-19 dunia.

"Indonesia bahkan belum mencapai puncak pandemi gelombang pertama pandemi ini dikarenakan ketidakdisiplinan protokol kesehatan yang masif. Apabila hal ini terus berlanjut, maka Indonesia akan menjadi episentrum Covid dunia," ujar Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Khumaidi melalui rilisnya, Jumat (18/9).

Adib pun menambahkan, alih-alih memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia, minimnya penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari justru akan berdampak negatif pada ekonomi jangka panjang.

"Pandemi ini tidak akan pernah berakhir apabila tidak disertai peran serta semua elemen masyarakat. Dan hal ini tentunya juga akan berdampak negatif bukan hanya pada kesehatan, namun juga ekonomi secara berkepanjangan," tuturnya.

Sekadar catatan, 11 hari sudah penambahan kasus harian di Indonesia selalu di atas 3.000 kasus. Terkahir, per hari ini (18/9), dilaporkan terdapat penambahan 3.891 kasus baru di Indonesia.

Untuk mencegah agar hal ini tidak terjadi, Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi PB IDI, Eka Ginanjar meminta agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan. Terutama penerapan perilaku 3M yang telah digaungkan oleh pemerintah.

"Dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan perilaku 3M yaitu selalu Mengenakan Masker, Menjaga Jarak, dan rajin Mencuci Tangan dengan benar, maka tingkat penularan dan kematian di semua lapisan dapat ditekan sebagaimana halnya di negara lain," ujar Eka.

Berdasaran studi ilmiah yang dipublikasikan di The Lancet, kata Eka, penggunaan alat pelindung diri dalam protokol kesehatan sangat membantu mencegah penularan virus. Menurutnya, menjaga jarak sekitar 1 meter dapat mencegah penularan hingga 82 persen.

Kemudian penggunaan masker sesuai standar dapat mencegah penularan hingga 85 persen. Sementara itu, penggunaan face shield saja hanya mencegah hingga 78 persen.

"Kasus penularan yang tak terkontrol di masyarakat akan mengakibatkan kolapsnya sistem kesehatan yang ditandai dengan tingginya tenaga kesehatan yang terpapar Covid dan sulitnya mencari tempat perawatan," kata Eka.***