Islam Ajak Umat Menjaga Persaudaraan dan Saling Membantu kesulitan

Islam Ajak Umat Menjaga Persaudaraan dan Saling Membantu kesulitan
Lihat Foto

Wjtoday, Bandung - Allah memberkahi umat Islam dengan kekuatan agama dan persaudaraan. Maka, para Muslim diharuskan untuk selalu menjaga tali silaturahim dan menghindari perselisihan antar umat Islam.

Islam memberikan petunjuk kepada umatnya untuk menjaga ukhuwwah (persaudaraan) sesama Mukminin dan seolah mereka itu seperti satu tubuh, bila yang satu sakit, maka yang lainnya pun ikut merasakan sakit juga.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. “Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya seperti satu bangunan yang tersusun rapi, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.” Dan beliau merekatkan jari-jemarinya.

Seorang muslim diibaratkan sebagai satu tubuh, dimana ketika satu anggota badan sakit, maka anggota lain akan merasakannya. Hal ini baru akan terwujud jika antar setiap muslim terjalin empati. Dimana hal ini baru bisa hadir jika setiap muslim menghapuskan keegoisan dalam ukhuwah. Jadi, kasih sayang dan cinta yang hadir adalah kasih sayang dan cinta atas dasar cinta kepada Allah.

Mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi hal lain dan juga mencintai seseorang karena Allah adalah dua hal yang harus dimiliki seorang muslim. Karena dengan memiiki rasa cinta tersebut, maka seorang muslim bisa merasakan bagaimana manisnya iman yang sesungguhnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah bersabda: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
.
“Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam.”

Di antara hak-hak seorang Muslim yang harus dipenuhi oleh saudaranya sesama Muslim adalah:
1. Apabila berjumpa, mengucapkan salam.
2. Apabila diundang, maka dipenuhi undangannya.
3. Apabila meminta nasihat, maka dinasihati.
4. Apabila bersin dan mengucapkan: “Alhamdulillaah,” maka dido’akan dengan mengucapkan: “Yarhamukallaah (semoga Allah merahmatimu).”
5. Apabila sakit, hendaknya dijenguk.
6. Apabila meninggal dunia, maka diantarkan jenazahnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: خَمْسٌ تَجِبُ لِلْمُسْلِمِ عَلَى أَخِيْهِ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَتَشْمِيْتُ الْعَاطِسِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَعِيَادَةُ الْمَرِيْضِ، وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ.

“Lima hak yang harus ditunaikan seorang Muslim atas saudara Muslim lainnya:  menjawab salam,
bertasymit saat ia bersin, memenuhi undangannya,
menjenguk ketika ia sakit, dan  mengantar jenazahnya.”

7. Apabila mengalami kesulitan, maka diberikan bantuan.
8. Senantiasa memudahkan urusannya.
9. Senantiasa menutupi aibnya.

Di antara amalan ringan yang berpahala besar adalah mengangkat kesusahan seorang mukmin.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنِ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ.

“Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan seorang Mukmin dari kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan menghilangkan kesulitan darinya dari kesulitan-kesulitan di hari Kiamat. Dan barangsiapa memudahkan urusan seorang Mukmin, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.”

Islam menganjurkan tolong-menolong sesama kaum Muslimin dalam kebaikan dan taqwa berdasarkan timbangan syari’at, bukan timbangan para pengikut hawa nafsu dan ahli bid’ah.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” 
(Al-Maa-idah: 2).***