Jabar Saai ini Miliki 907 Ribu Hektare Lahan Kritis

Jabar Saai ini Miliki 907 Ribu Hektare Lahan Kritis
Lihat Foto

WJtoday, Garut - Kabupaten Garut menjadi lokasi pusat penanaman pohon yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat (DLH Jabar) dan Dinas Kehutanan Jabar, di Bendungan Copong, Kecamatan Banyuresmi, Senin (28/11).

Penanaman 95.760 pohon yang dilaksanakan serentak di 9 wilayah Cabang Dinas Kehutanan (CDK) se-Jawa Barat ini digelar dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) Tahun 2022. Kegiatan ini dibuka resmi oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Rushanul Ulum.

Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan jika tujuan dari penanaman pohon ini tiada lain untuk memberikan semangat kepada masyarakat untuk tetap menanam pohon dari waktu ke waktu, hari ke hari dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan.

"Karena kita tahu makna dari pohon ini sangat banyak sekali, menyaring udara juga polusi, kemudian juga panas bumi bisa diserap bumi ini, dan juga tanah lestari tidak akan banjir, dan lainnya," ujar Uu ketika diwawancara oleh awak media seusai acara.

Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtias, menyampaikan jika gerakan menanam pohon ini menjadi satu langkah strategis dalam mengurangi luas lahan kritis serta mencegah terjadinya degradasi lahan khususnya di wilayah Sungai Cimanuk.

Prima juga menjelaskan jika Provinsi Jawa Barat saat ini memiliki lahan kritis seluas 907 ribu hektare, yang terdiri dari lahan kritis dan sangat kritis.

"72 persen lahan kritis di Jawa Barat ini termasuk yang sangat kritis, kalau ekuivalen dengan 658 ribu (hektare), dan untuk itu masih dibutuhkan perhatian khusus untuk menangani kondisi tersebut," jelasnya.

Ia mengatakan, dalam rangkaian peringatan HMPI tahun ini, pihaknya telah menanam 145.760 pohon atau jika dikonversikan dalam lahan memiliki luas 360 hektare.

"Jadi total pohon yang ditanam yang dilakukan selama hari menanam pohon ini sebanyak 145.760 pohon atau 360 hektare, dilihat dari jumlah pohon memang banyak," terang Prima.

"Tapi kalau saya presentasikan dari luas lahan kritis yang harus ditanami dari luasan tersebut baru 0,05 persen, jadi memang masih memerlukan upaya-upaya yang cukup keras dari kita semua," tandasnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Garut, Jujun Juansyah, menuturkan jika penanaman pohon yang dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk ini merupakan salah satu bentuk dukungan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dalam upaya konservasi lingkungan di Kabupaten Garut.

Ia mengatakan sebagai tindaklanjut penanaman pohon ini, pihaknya diamanatkan untuk melakukan pendampingan penanaman yang telah dilakukan oleh DLH Jabar dan Dishut Jabar ini.

"Sekaligus juga kebetulan kita juga memiliki program penanaman pohon ya yang sudah diamanatkan oleh Menko (Menteri Koordinator) PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) sebesar 400 ribu pohon yang harus dilakukan penanaman oleh Dinas Lingkungan Hidup (Garut)," tutur Jujun dalam rilis, Selasa (29/11/2022).

Ia mengungkapkan pendampingan ini dilakukan agar penanaman pohon ini tidak hanya sekedar ceub cul atau tanpa pemeliharaan dan sebagainya. Sehingga diharapkan penanaman pohon ini bisa dirasakan dampaknya di masa yang akan datang.

"Itu betul-betul bisa dampaknya bisa dirasakan mungkin walaupun baru 10 tahun atau 15 tahun akan datang, tapi dampaknya betul-betul ada dan setidaknya bisa termonitor setiap tahunnya." kata Jujun.

"Bahwa apa yang dilakukan oleh gerakan penanaman pohon hari ini tetap itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa dalam rangka mitigasi bencana di tahun atau 10 tahun yang akan datang seperti itu," dia menambahkan.

Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk melanjutkan aksi penanaman pohon yang telah dilakukan oleh Pemprov Jabar. Terlebih, imbuh Jujun, Kabupaten Garut saat ini memiliki 57 ribu hektar lahan kritis.

"Tentu saja (penanaman pohon) ini menjadi salah satu upaya walaupun misalkan tadi baru sekitar 100 atau 200 ribu pohon yang ditanam, tetapi ini upaya yang memang perlu kita apresiasi dan perlu kita lanjutkan, baik itu Dinas LH Provinsi maupun oleh lingkungan hidup kabupaten, termasuk oleh pegiat lingkungan yang ada di manapun termasuk di Kabupaten Garut," pungkasnya.  ***