Jadwal Imsakiyah Kota Bandung dan Sekitarnya Hari Ini, 11 Ramadan 1442 H

Jadwal Imsakiyah Kota Bandung dan Sekitarnya Hari Ini, 11 Ramadan 1442 H
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Sepuluh hari ibadah puasa Ramadan 1442 Hijiriah telah kita laksanakan. Jumat (23/4/2021) ini, ibadah puasa telah memasuki hari kesebelas.

Masyarakat yang menjalani ibadah puasa diminta untuk menerapkan protokol kesehatan karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah imbauan untuk mengatur aktivitas atau kegiatan umat Islam di Tanah Air selama menjalani ibadah puasa di tengah pandemi.

Melengkapi kegitan ramadan, WestJavaToday.com menyajikan jadwal imsakiyah sebagi panduan dalam melaksanakan ibadah puasa serta solat di bulan Ramadan.

Jadwal imsakiyah ini berisi informasi mengenai waktu imsak, salat, hingga waktu buka puasa.

Berikut Jadwal Imsakiyah Ramadan 1442 H Jumat, 23 April 2021 wilayah Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya:

11 Ramadan 1442 H

Imsak 04:24
Subuh 04:34
Zuhur 11:52
Asar 15:11
Magrib 17:53
Isya' 18:58

Doa Berpuasa Ramadan

Sebelum berpuasa, umat Muslim diwajibkan untuk membaca niat puasa.

Niat Puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Wabah Covid-19 menghantui masyarakat dunia lebih dari setahun terakhir. Wabah penyakit pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW, Saat itu Nabi Muhammad memanjatkan doa kepada Allah SWT, doa untuk keselamatan negeri.

Diriwayatkan dalam hadits shahih Al-Bukhari No. 1756 dalam bab Kitab Haji, saat Rasulullah SAW datang pertama kali ke Madinah, daerah yang dulunya bernama Yatsrib tersebut tengah terkena wabah penyakit. Abu Bakar dan Bilal bin Rabbah yang tiba lebih dulu menderita demam tinggi.

"Ya Allah, laknatlah Syaibah bin Rabi'ah, 'Uqbah bin Rabi'ah dan Umayyah bin Khalaf yang telah mengusir kami dari suatu negeri ke negeri yang penuh dengan wabah bencana ini," kata Bilal saat sembuh dari demam. Syaibah bin Rabi'ah, 'Uqbah bin Rabi'ah dan Umayyah bin Khalaf adalah tiga orang tokoh Quraisy yang memerangi dan memusuhi Islam ketika itu.

Aisyah radliallahu 'anha seperti diriwayatkan dalam hadits tersebut mengatakan bahwa, saat itu Madinah adalah bumi Allah yang paling banyak wabah bencananya.

 "Lembah Bathhan (di Madinah) mengalirkan air keruh yang mengandung kuman-kuman penyakit," kata Aisyah.

Melihat hal itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian membaca doa keselamatan negeri dari wabah penyakit:

اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَفِي مُدِّنَا وَصَحِّحْهَا لَنَا وَانْقُلْ حُمَّاهَا إِلَى الْجُحْفَةِ

"Ya Allah, jadikanlah Madinah sebagai kota yang kami cintai sebagaimana kami mencintai Makkah atau bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berikanlah barakah kepada kami dalam timbangan sha' dan mud kami sehatkanlah (makmurkan) Madinah buat kami dan pindahkanlah wabah demamnya ke Juhfah". '

Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada para sahabat doa agar terhindar dari penyakit deman dan semua penyakit. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Sunan Ibnu Majah No. 3517 dalam bab Pengobatan, berikut ini doanya:

بِسْمِ اللَّهِ الْكَبِيرِ أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ مِنْ شَرِّ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ شَرِّ حَرِّ النَّارِ

Bismillahilkabiir A'uudzubillahil 'azhiim min syarri 'irqin na'ar wa min syarrin naar

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Besar, aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung dari kejahatan penyakit na'ar (yang membangkang) dan dari kejahatan panasnya neraka.

Selain doa keselamatan dari wabah penyakit, sebelumnya Nabi Ibrahim alaihissalam pernah memanjatkan doa agar negerinya aman, makmur dan penduduknya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Doa Nabi Ibrahim alaihissalam ini diabadikan dalam Surat Al-Baqarah ayat 126:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

Artinya: "Dan ingatlah ketika Nabi Ibrahim berdoa 'Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan berilah penduduknya rezeki dari buah-buahan, yakni orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir di antara mereka."

Selain berdoa keamanan negeri dan berlindung kepada Allah SWT agar terhindar dari penyakit, sebagai manusia wajib berusaha. Usaha yang kita lakukan untuk mencegah Virus Corona yakni melakukan langkah antisipasi dengan melaksanakan pendoman dan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran Pemerintah. 

Pemerintah telah membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi Covid-19. Di negara kita, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M. Sudah tahu apa saja protokol kesehatan 5M untuk membantu pencegahan penularan virus corona? 

1. Mencuci Tangan
Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan COVID-19. Untuk hasil yang maksimal, cucilah tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari. 

Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 60 persen. 

2. Memakai Masker
Pada awal pandemi COVID-19 tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukannya orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-CoV-2 benar-benar baru, sehingga protokol kesehatan bisa berubah-ubah seiring bergulirnya waktu.

3. Menjaga Jarak
Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.”

Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. 

Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.

4. Menjauhi Kerumunan
Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi.

Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona. 

5. Mengurangi Mobilitas
Virus corona penyebab Covid-19 bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat ini. Oleh sebab itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.

Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu dirimu pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama. ***(agn)