Jepang Pertimbangkan Boikot Diplomatik Olimpiade China 2022

Jepang Pertimbangkan Boikot Diplomatik Olimpiade China 2022
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk mengikuti langkah Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Inggris untuk memboikot secara diplomatik Musim Dingin Beijing, China 2022.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mempertimbangkan untuk hanya mengirim komite penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, termasuk presiden komite Seiko Hashimoto ke Olimpiade Beijing yang akan digelar pada Februari tahun depan.

Kishida akan mengumumkan keputusannya akhir bulan ini.

“Namun pemerintah Jepang masih belum memutuskan apakah akan menggunakan istilah ‘boikot diplomatik’ atau tidak,” ujarnya seperti dikutip Nikkei Asia Review, pada Sabtu (11/12).

Pemerintahan Kishida menekankan pentingnya hak asasi manusia sejak ia mulai menjabat sebagai perdana menteri. Sebuah sumber mengatakan bahwa untuk mengimbangi langkah sekutunya, Amerika, Kishida menyatakan akan sulit untuk mengirim pejabat resmi pemerintah dari kabinetnya.

Baca Juga : China Ancam Negara yang Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022

Awal pekan ini Kanada bergabung dengan Australia, Inggris, dan AS untuk memboikot Olimpiade musim dingin di China dengan alasan prihatin dengan pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah China di wilayah Xinjiang terhadap etnis Uighur.

AS mengumumkan keputusan untuk tidak mengirimkan wakil diplomatik atau perwakilan ke Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada Senin (6/12).

"Pemerintahan Biden tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau resmi apa pun ke Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022, mengingat genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan China yang sedang berlangsung di Xinjiang, dan pelanggaran HAM lainnya," kata Psaki.

Baca Juga : Boikot Olimpiade Beijing 2022, AS Putuskan Tidak Kirim Diplomat

Australia menjadi negara pertama yang mengikuti langkah Amerika untuk memboikot secara diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Scott Morrison sehari setelah pengumuman AS, Selasa (7/12).

“Pelanggaran HAM di Xinjiang dan banyak masalah lain yang secara konsisten diangkat oleh Australia, kami sangat senang dan sangat senang berbicara dengan pemerintah China tentang masalah ini,” kata Morrison kepada wartawan di Sydney, Rabu (8/12).

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negara itu tidak akan mengirim pejabat ke Olimpiade di House of Commons pada Rabu (8/12). 

“Akan ada boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin di Beijing,” kata Johnson. “Tidak ada menteri yang diharapkan hadir, dan tidak ada pejabat.”

Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan boikot pada 8 Desember di Ottawa bersama para menteri luar negeri dan olahraganya. 

“Kami sangat prihatin dengan pelanggaran hak asasi manusia yang berulang kali dilakukan oleh pemerintah China,” kata Trudeau.

Negeri Panda pun tak tinggal diam dan mengancam negara-negara yang melakukan boikot diplomatik akan membayar perlakuan mereka terhadap China.***