Kasus Covid-19 Meningkat, Melbourne Kembali Berlakukan ‘Lockdown’

Kasus Covid-19 Meningkat, Melbourne Kembali Berlakukan ‘Lockdown’
Lihat Foto

Wjtoday.com, - Melbourne, kota terpadat kedua di Australia, kembali menerapkan karantina wilayah atau lockdown menyusul terjadinya gelombang kedua infeksi virus corona di negara itu.

Perdana Menteri negara bagian Victoria Daniel Andrews, Selasa (7/7) mengumumkan bahwa warga tidak akan diperbolehkan meninggalkan rumah kecuali untuk bekerja, ke sekolah, keperluan medis atau berbelanja makanan selama lockdown, yang berlaku Rabu (8/7) tengah malam waktu setempat. Restoran-restoran dan kafe-kafe akan dibatasi untuk layanan pesanan untuk dibawa pulang atau pesan antar saja, sementara salon rambut dan tempat-tempat hiburan akan ditutup.

Langkah-langkah itu pertama kali diberlakukan pada Maret lalu pada puncak wabah virus corona.

 Perintah baru lockdown ini, yang juga berlaku bagi beberapa komunitas di dekat Melbourne, diberlakukan setelah negara bagian Victoria melaporkan rekor 191 kasus baru Covid-19 dalam satu hari pada hari Selasa.

“Kita tahu bahwa kita berada pada satu situasi yang sangat-sangat buruk kalau kita tidak mengatasi hal ini,” kata Andrews kepada wartawan seperti dilansir abc.net
(7/7/2020).

Negara bagian Victoria mencatat 191 kasus baru dalam semalam, peningkatan harian terbesar sejak krisis dimulai.

"Jumlah kasus baru ini sangat tinggi. Pada tingkat seperti itu tidak mungkin untuk menekan virus ini tanpa mengambil langkah signifikan," katanya

 Para pejabat Melbourne juga memberlakukan perintah tinggal di rumah pada sedikitnya 30 permukiman dan lockdown ketat di sembilan apartemen publik, yang dihuni lebih dari 3.000 orang, di mana 23 kasus Covid-19 telah dideteksi di 12 keluarga.

Polisi telah dikerahkan di luar pintu-pintu masuk apartemen itu untuk menegakkan lockdown, yang diberlakukan tanpa memberitahu lebih dulu para penghuni, sehingga banyak di antara mereka yang tidak memiliki persediaan bahan pokok.

Perbatasan Victoria dengan New South Wales pun akan ditutup. Itu merupakan yang pertama kali terjadi dalam satu abad terakhir. Langkah-langkah demikian, termasuk penutupan perbatasan, merupakan pukulan bagi Australia yang hendak memulihkan perekonomiannya dalam tempo cepat. Negeri Kanguru ini telah mendekati resesi pertamanya selama hampir tiga dekade terakhir.

Sementara itu, Australia telah menjadi salah satu negara yang dinilai berhasil mengendalikan pandemi dengan kurang dari 9.000 kasus, penyebaran virus Victoria menunjukkan betapa sulitnya pandemi diberantas tanpa vaksin.

"Saya tahu akan ada sejumlah besar kerugian yang akan dilakukan karena ini. Namun kita tidak bisa berpura-pura sudah selesai. Ini belum berakhir di begitu banyak bagian dunia dan belum berakhir di Melbourne dan sampai batas tertentu tepat di seberang Victoria," kata Andrews.***

Polisi menjaga akses ke apartemen komisi perumahan yang dikunci di Melbourne, Australia.
(Andy Brownbill / AP)