Kemenag Harap Pemerintah Arab Saudi Berikan Kuota Haji 2022 Maksimal ke Indonesia

Kemenag Harap Pemerintah Arab Saudi Berikan Kuota Haji 2022 Maksimal ke Indonesia
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Direktur Jendral Penyelenggaraan Umrah dan Haji Kementerian Agama, Hilman Latief berharap Arab Saudi dapat memberikan kuota maksimal pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022 atau 1443 Hijriah mendatang.

Hal itu ia kemukakan saat melihat jemaah umrah Indonesia yang diberangkatkan perdana pada hari ini, Sabtu (8/1) ke Saudi sudah sangat ketat mematuhi pelbagai protokol kesehatan.

"Kedisiplinan jemaah menunjukkan kepada pemerintah Saudi bahwa Indonesia siap diberikan kuota maksimal haji," kata Hilman di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (8/1).

Hilman mengatakan bahwa calon jemaah haji Indonesia sudah dua tahun tak berangkat ke tanah suci imbas penyebaran virus corona. Hal itu tentu berimplikasi pada jumlah antrean calon jemaah haji makin membeludak.

Karena itu, Hilman berupaya untuk menunjukkan kepada pihak otoritas Saudi bahwa calon jemaah Indonesia siap untuk menunaikan haji dengan disiplin.

"Haji kan 2 tahun tak berangkat. Dan kita tunjukkan kita siap," kata dia.

Di sisi lain, Hilman memastikan bahwa Kemenag memiliki mitigasi dengan memperketat protokol kesehatan bagi para calon jemaah umrah. Salah satunya dengan menerapkan kebijakan one gate policy atau kebijakan umrah satu pintu dengan berangkat dan pulang melalui Bandara Soekarno-Hatta.

"Kita juga melakukan PCR jelas dari lembaga yang di rekomendasikan. Mereka juga begitu mendarat akan di karantina maksimal. Di sana peraturan Saudi sudah ketat. Pulangnya ada screening. Ada karantina lagi,PCR berkali-kali dan itu mitigasi," kata dia.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sempat mencatat sebanyak 198.371 jemaah haji regular yang telah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.535 jemaah yang telah melunasi BPIH mengajukan pembatalan.

Berdasarkan kategori usia, sebanyak 38.708 jemaah di atas usia 65 tahun calon jemaah haji mengalami penundaan keberangkatan karena pandemi Covid-19.***