Kemudahan Kredit dari Perbankan Bisa Minimalisir Maraknya Bank Emok dan Pinjol Ilegal

Kemudahan Kredit dari Perbankan Bisa Minimalisir Maraknya Bank Emok dan Pinjol Ilegal
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Ketua Komsi III DPRD Provinsi Jawa Barat Cucu Sugyati menyoroti masih maraknya aktivitas Bank Emok dan pinjaman online (pinjol) ilegal di kalangan masyarakat.

"Keterpurukan ekonomi akibat pandemi mau tidak mau membuat masyrakat yang kepepet butuh uang akhirnya terjeat bank emok dan pinjol ilegal." ujar Cucu di Bandung, Senin (4/10/2021).

Untuk itu, Cucu berharap kondisi tersebut bisa ditangani. Salah satu menurutnya adalah adanya program perbankan yang mempermudah kredit bagi masyarakat.

Dia pun mencontohkan program Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) dari bank bjb, yang menurutnya bisa meminimalisir maraknya bank emok dan pinjol ilegal.

"Hal ini harus lebih ditingkatkan lagi secara kualitas dan kuantitasnya. Sehingga masyarakat, teutama di pedesaan, memiliki kemudahan akses untuk peroleh fasilitas kredit atau bantuan modal usaha." sebut Cucu.

Cucu menambahkan, pihaknya berharap  hadirnya program Kredit Mesra dapat menjadi salah satu solusi menangkal pinjaman online (pinjol) ilegal dan bank emok yang saat ini masih berkembang di tengah masyarakat. 

"Program ini harus bisamenjadi sebuah solusi dalam menghadapi gencarnya pinjaman-pinjaman online maupun bank emok. Semoga ini menjadi bisa masyarakat tak terjerat hutang ke rentenir dengan modus nama yang lain." tegas legislator dari Fraksi Golkar ini.

Diungkapkannya, saat pandemi masih berlangsung keberadaan pinjol serta bank emok semakin sulit diberantas.

"Ketika pandemi berlangsung seperti saat ini, perekonomian terpuruk, pendapatan masyarakat banyak berkurang. Pengangguran bertambah banyak. Godaan dari pinjol serta bank emok ini tentu sangat menarik masyarakat." ujarnya.

Untuk itu, Cucu melanjutkan, ia berharap masyarakat semakin sadar bahayanya terjerat utang dari rentenir yang bernama pinjol ilegal dan bank emok itu.

"Jangan mau terjerumus terlibat hutang dengan rentenir. Selain bunganya yang mencekik, saya dengar banyak terjadi teror saat mereka menagih pinjaman yang mandek." pungkasnya. ***