Konflik Rusia-Ukraina Pengaruhi Pasokan Pupuk ke Indonesia

Konflik Rusia-Ukraina Pengaruhi Pasokan Pupuk ke Indonesia
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, adanya konflik Rusia - Ukraina yang tengah terjadi saat ini akan mempengaruhi pasokan pupuk ke Indonesia.

Bahkan, dengan adanya konflik tersebut bakal mengancam ketersediaan pupuk ke dalam negeri. Maka dari itu Mentan SYL meminta para petani untuk memitigasi hal tersebut dengan cara mencari pupuk alternatif.

"Kalau tunggu pupuk subsidi pasti tidak bisa itu, kita adaptasi dengan cara kita, banyak orang yang sukses tanpa menggunakan pupuk subsidi, ayo kita gunakan pupuk yang ramah lingkungan, tetapi penyuburannya bisa tetap kita lakukan," ujar Mentan dalam webinar bersama Ditjen Tanaman Pangan dikutip Rabu (10/8/2022).

"Semua kearifan lokal, misalnya air dicampur terasi, dicampur doa ternyata hasilnya bagus, kita coba pikir seperti itu," sambung Mentan.

Lebih lanjut Mentan menjelaskan, beberapa negara saat ini telah mengalami krisis pupuk, yang berdampak pada krisis pangan di Negaranya. Oleh karena itu Mentan mengharapkan para petani mencoba untuk menghadirkan pupuk organik dan tidak ketergantungan dengan pupuk subsidi.

Karena menurutnya kondisi yang demikian terjadi bakal membuat harga pupuk semakin mahal, otomatis belanja pemerintah terhadap pupuk luar juga bakal lebih tinggi. Maka opsi yang dilakukan pemerintah adalah mengurangi pembelian pupuk, dan melakukan efisiensi terhadap penggunaannya.

"Amerika sekarang bersoal karena semua Subdisi pupuk dicabut oleh pemerintah, Indonesia tidak (dicabut), presiden mengatakan tetap pupuk, cuma efektifkan, yang tidak perlu dikasih jangan dikasih, yang bocor hindari, ketiga jenis pupuk disederhanakan, sesuai dengan yang dibutuhkan," kata Mentan.

Disamping itu menurutnya penggunaan pupuk kimia juga tidak baik untuk kesuburan tanah, maka saat ini menjadi momen yang tepat untuk para petani mencari dan membuat pupuk organik untuk tanaman.

"Pupuk bakal langka di dunia, harus ada pupuk organik, pertanian modern tidak harus dengan kimia, modern dengan mengangkat kearifan lokal yang berarti lebih baik," pungkas Mentan.***